Daerah NTBEkonomi Bisnis

NTB Alami Deflasi 2 Bulan Berturut-turut

Mataram (NTBSatu) – NTB mengalami deflasi (penurunan harga) sebesar 0,26 persen secara bulanan (month to month) pada Juni 2024.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, ada lima komoditas yang menyumbang terjadinya deflasi dalam kurun waktu tersebut.

“Komoditas penyumbang deflasi antara lain tomat, bawang merah, daging ayam ras, sawi hijau dan cumi-cumi,” jelas Kepala BPS NTB, Wahyudin, Senin, 1 Juli 2024.

Meninjau data tahunan, NTB mengalami inflasi sebesar 2,12 persen.

Angka inflasi Provinsi NTB lebih rendah. Berbandiing terbailik dengan angka inflasi nasional yang tercatat sebesar 2,52 persen.

“Inflasi tahunan di Juni juga paling rendah. Data ini jika membandingkannya dengan bulan-bulan sebelumnya di tahun 2024 ini,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti, mengatakan deflasi lumrah terjadi pada periode pasca Lebaran. Di mana beli masyarakat sedikit menurun.

Penurunan daya beli masyarakat ini karena tabungan atau penghasilannya sudah terkuras untuk kebutuhan hari raya tersebut.

“Biasanya setelah hari raya kita cooling down dulu. Nah bulan-bulan berikutnya kan kita akan banyak event kan, baru daya beli masyarakat akan kembali terdongkrak,” ujarnya Selasa, 2 Juli 2024, usai rapat pengendalian inflasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Pendopo Gubernur NTB.

Ia berharap, adanya rentetan event internasional seperti halnya balap motor MXGP dan MotoGP, akan mampu menjadi stimulan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di NTB. Pasalnya event-event itu sejauh ini sudah mampu menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Selain itu, ia berharap dengan kehadiran Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Hassanudin menggantikan Pj sebelumnya, Lalu Gita Ariadi dapat menata dan menjalankan program pengendalian inflasi dengan lebih baik kedepannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button