Mataram (NTBSatu) – Museum NTB kembali menerima hibah lembaran Al-Qur’an abad ke-17 asal India dari seorang kolektor seni asal Australia, Michael Abbot. Benda yang diberikan itu merupakan Al-Qur’an tulis tangan.
Sebelumnya, pada tanggal 5 Maret 2024, Museum NTB juga pernah menerima hibah lembaran Al-Qur’an abad ke-17 dari kolektor seni asal Australia tersebut. Sehingga, ini menjadi kali kedua Museum NTB mendapatkan hibah koleksi lembaran Al-Qur’an.
Kolektor seni asal Australia, Michael Abbot mengaku yakin kepada Museum NTB untuk menyimpan koleksi manuskrip lembaran Al-Qur’an kuno ini.
“Saya sangat ingin sekali menghibahkan benda yang lain karena saya percaya kepada Kepala Museum Negeri NTB, bapak Ahmad Nuralam untuk menjaga dan menyimpan benda-benda ini,” katanya saat menyerahkan hibah lembaran Al-Qur’an bertuliskan tangan ini, Selasa, 1 Juli 2024.
Michael Abbot mengungkapkan, kalau ia terkesan dengan Museum NTB ketika pertama kali melakukan perjalanan ke Indonesia. Karena, ia melihat perubahan dan kemajuannya yang sangat jauh dari museum-museum yang ada di Indonesia.
“Oleh karena itu saya akan bawakan hibah lagi kepada museum sebagai keyakinan saya terhadap museum,” ujarnya.
“Kebetulan saya punya koleksi naskah-naskah Al-Qur’an yang lain dan koleksi kain, selanjutnya saya akan hibahkan ke museum NTB,” tambah Michael Abbot.
Penyerahan Hibah Lembaran Al-Qur’an Kuno Bagian dari Sejarah
Sementara itu, Kurator Senior Museum & Art Gallery of the Northern Territory Australia, James Bennet mengatakan, penyerahan hibah manuskrip Al-Qur’an ini karena Museum NTB bisa menjaga benda-benda ini.
Sehingga, menurutnya, proses penyerahan hibah lembaran Al-Qur’an tersebut merupakan sejarah. Sebab, baru pertama kali orang luar negeri memberikan hibah koleksi ke Indonesia.
“Jadi ini merupakan sejarah. Karena selama 40 tahun saya di Indonesia belum ada orang luar negeri yang memberikan hibah ke indonesia. Jadi ini sejarah, ini terjadi karena keyakinan dia terhadap pak kepada,” jelas James Bennet.
Apresiasi Kepala Museum Negeri NTB
Kemudian, proses penyerahan hibah lembaran Al-Qur’an tersebut mendapat apresiasi dari Kepala Museum Negeri NTB, Ahmad Nuralam, S.H., M.H. Ia secara langsung mengucapkan rasa terima kasih kepala Michael Abbot yang sudah bersedia menghibahan koleksinya untuk Museum NTB
Menurutnya, hal ini merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi pihaknya karena melalui hibah ini dapat membangun hubungan antara Indonesia dengan Australia.
“Kami atas nama museum mengucapkan terima kasih sekali karena hubungan ini bukan antara kami saja, tapi juga antara Indonesia dan Australia,” tutur Alam, sapaannya.
Ia pun menyampaikan, bahwa lembaran Al-Qur’an yang telah dihibahkan sebelumnya, sudah melakukan pencatatan di Museum NTB. Serta, ditampilkan saat Pameran Khazanah Ramadan 2024.
Menurutnya, Al-Qur’an ini merupakan salah satu artefak keagamaan yang sangat berharga. Karena manuskrip Al-Qur’an ini memberikan gambaran tentang seni kaligrafi dan penulisan naskah pada masa itu.
“Jadi selanjutnya kami akan melakukan kajian untuk membandingkan antara Al-Qur’an hibah tersebut dengan Al-Qur’an yang ada di museum,” kata Alam.
Ia juga menjelaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan publikasi untuk mendapatkan antusias masyarakat. Dengan begitu, harapannya agar ikatan ini terus melekat, dan pihaknya akan menjaga dan merawat benda-benda ini.
“Jadi kami berharap bapak dapat mempercayai kami untuk menyimpan benda-benda yang bapak miliki,” harap Alam. (*)