BERITA LOKALDaerah NTBHukrimLombok BaratPendidikan

Kemenag dan Pemkab Lobar Atensi Dugaan Penganiayaan Santriwati Ponpes Al Aziziyah

Mataram (NTBSatu) – Dugaan penganiayaan seorang santriwati inisial NI di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Aziziyah, Gunungsari, menjadi atensi Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Barat (Lobar).

Kepala Kantor Kemenag Lobar, Haryadi Iskandar mengatakan, akan turun langsung ke Ponpes Al Aziziyah hari ini, untuk mengetahui informasi dugaan penganiayaan tersebut.

“InsyaAllah besok (hari ini) kita turun ke sana untuk mengecek. Karena sampai sekarang, belum ada informasi yang masuk ke kita,” jelasnya kepada NTBSatu, Senin, 24 Juni 2024.

Pihaknya mengaku, kejadian kekerasan di Ponpes khususnya Lobar kerap kali terjadi. Namun, pihaknya jarang mengetahui secara langsung.

“Karena informasi yang terjadi di sana dijaga betul, supaya tidak keluar-keluar. Namanya pondok itu tembok yang terjaga, rapi, banyak yang seharusnya tidak dikeluarkan. Sehingga kita yang di luar, tidak mengetahui,” katanya.

Meskipun begitu, ia memastikan akan menindak lanjuti kabar dugaan penganiayaan tersebut.

“Kita tindaklanjuti seperti apa kejadiannya, kita periksa dulu,” tegasnya.

Pemkab Lobar Mengaku Prihatin

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lobar melalui Dinas P2KBP3A mengaku prihatin mendengar kabar adanya dugaan penganiayaan di Ponpes. Sebab, pada tahun 2023, pihaknya telah mengumpulkan 40 kepala Ponpes besar di Lobar, termasuk Al Aziziyah untuk membahas pencegahan kekerasan.

“Harapan pertemuan itu, ada tindak lanjut dari Ponpes untuk mengajak kami melakukan edukasi pencegahan kekerasan. Tetapi, baru ada empat saja yang meminta mengadakan edukasi,” ujar Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas P2KBP3A Lobar, Mustilkar kepada NTBSatu, kemarin.

“Empat Ponpes itu belum di Aziziyah,” sambungnya.

Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa langsung masuk ke seluruh Ponpes untuk melakukan edukasi pencegahan kekerasan.

“Karena mengunjungi Ponpes ini kalau tidak ada izin, tidak enak juga. Kalau komunikasi sudah ada, mereka butuh sosialisasi tentang pencegahan, kami masuk,” jelasnya.

Sehingga, pihaknya berharap, pengurus Ponpes di Lobar lebih aktif lagi menindaklanjuti pertemuan tahun lalu dengan mengadakan edukasi.

“Mari kita bersama-sama menyelesaikan tindakan kekerasan di Ponpes, sekolah, satuan pendidikan, agar tidak terjadi lagi ke depan. Kami mengharapkan itikad baik dari Ponpes untuk menyelesaikan secara terbuka,” harap Mustilkar.

Hari ini juga, pihaknya akan bertemu dengan Kemenag Lobar untuk menindaklanjuti kabar dugaan penganiayaan santriwati di Ponpes Al Aziziyah.

Korban Dapat Pendampingan Psikologis

Mustilkar juga menyampaikan, melalui Bidang PPA akan memberikan pendampingan psikologis kepada korban dugaan penganiayaan yang terjadi di Ponpes Al Aziziyah.

“Sejauh ini melalui UPT. PPA, kita sudah berkoordinasi dengan teman-teman LPA yang menangani kasus. Tinggal nanti apa yang menjadi solusinya, bisa bersama-bersama, seperti bantuan perawatan atau pendampingan psikologis korban,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button