BERITA LOKALHEADLINE NEWSHukrim

Dikbud Sayangkan Dana BOS SMAN 9 Mataram Bermasalah, Polisi Agendakan Pemeriksaan Kepsek

Mataram (NTBSatu) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB buka suara soal kasus dugaan korupsi Rp2 miliar dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2021-2022.

Kepala Dikbud NTB Aidy Furqan menyayangkan adanya dugaan korupsi pada salah satu sekolah negeri tersebut.

“Dengan adanya persoalan di sekolah tersebut, saya sayangkan masih ada pengelolaan BOS yang kurang tertib,” katanya kepada NTBSatu via WhatsApp, Rabu, 12 Juni 2024.

Karenanya, Aidy Furqan meminta seluruh sekolah di NTB agar menggunakan dana bantuan tersebut sesuai peruntukannya. Anggaran BOS dipergunakan sesuai juknis dalam tata kelolanya.

“Agar mematuhi Juknis BOS dalam tata kelolanya,” ucapnya.

Kepala Sekolah akan Diperiksa Polisi

Diketahui, kasus dana BOS tahun 2021-2022 diusut Sat Reskrim Polresta Mataram. Dugaannya, terjadi mark up atau penggelembungan terhadap sejumlah pengerjaan proyek fisik.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusa Utama mengatakan, proses kasus masih berjalan di tahap penyelidikan.

“Iya, Ini masih lid (penyelidikan, red),” katanya.

Sejumlah pihak pun telah dimintai keterangan, antara lain Pegawai Tidak Tetap (PTT), guru, dan bendahara.

Sementara Kepala dan Wakil SMAN 9 Mataram menyusul akan diperiksa. Permintaan klarifikasi terhadap mereka rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Sudah kami agendakan. Pemanggilan (Kepala Sekolah) masuk dalam agenda klarifikasi,” ucapnya.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 9 Mataram Nengah Istiqomah menyebut, pihak sekolah telah menggunakan anggaran BOS tahun 2021-2022 dan dilaporkan sesuai peruntukannya.

“Anggaran itu sudah kami gunakan sebagai mana mestinya,” kata Nengah Istiqomah kepada NTBSatu belum lama ini.

Diakuinya, terkait penggunaan dana BOS selama dua tahun itu menjadi temuan Inspektorat NTB. Baik dari pengelolaan dan pembangunan fisik gedung. Namun temuan tersebut telah diselesaikan tahun 2023 lalu.

“Kami juga sudah mendapatkan pembinaan dari Inspektorat (NTB). Kami sangat kooperatif,” akunya.

Kaitannya dengan angka Rp2 miliar, Nengah mengaku bahwa bantuan tersebut tidak hanya digunakan untuk fisik saja. Perpindahan gedung lama ke gedung baru, misalnya.

Diketahui, SMAN 9 Mataram sebelumnya di wilayah Gegutu. Setelah dikonsultasikan ke Kepala Bidang (Kabid) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, pemeliharaan sebanyak 30 persen bisa menggunakan dana BOS.

“Makanya ada beberapa item (yang diperbaiki), seperti jaringan listrik,” ungkapnya.

Dia juga menepis adanya pemasangan fisik lain, seperti paving block dan tembok. Hanya pengerjaan taman saja. “Itu saja,” ujar Kepala Sekolah.

Sejak pemindahan dua tahun lalu, proses perbaikan fisik dan prasarana terus berjalan. Perpindahan sekolah diakuinya karena instruksi pemerintahan. Belum lagi ada perbaikan gedung setelah insiden gempa.

“Makanya pindah kita. Jadi itu sudah diperiksa oleh Inspektorat,” ucapnya.

Nengah Istiqomah mengaku, beberapa pihaknya telah dimintai keterangan oleh kepolisian. Namun dia pribadi, belum.

“Kalau tahun 2023, setahu saya hanya permintaan berkas,” pungkasnya. (KHN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button