Daerah NTB

Proyek Kereta Gantung Butuh Infrastruktur Jalan, Ini yang Dilakukan Dinas PUPR NTB

Mataram (NTB Satu) – Dinas PUPR Provinsi NTB ikut membantu terwujudnya investasi kereta gantung Rinjani yang saat ini sedang berproses. Dinas PUPR mengambil peran dalam mendesain infrastruktur jalan sepanjang 7 Km menuju kawasan kereta gantung.

Kepala Dinas PUPR NTB H. Ridwan Syah, M.Sc, M.TP mengatakan, sebenarnya ada dua usulan yang masuk untuk menghadirkan infrastruktur jalan di lokasi kereta gantung. Yang pertama adalah peningkatan status jalan kabupaten menjadi jalan provinsi dan kedua pelebaran jalan dari pintu gerbang ke kawasan atas.

Ridwan Syah mengaku tim Dinas PUPR NTB sudah melakukan survei dan desainnya sedang disiapkan. Pihaknya hanya membantu melakukan desain jalan, namun pembangunannya menjadi tanggung jawab investor.

“Kita akan melebarkan jalan dari gerbang ke atas, minimal lebarnya enam meter. Konsekwensinya ketika jalan dilebarkan enam meter, maka akan ada pembebasan lahan kiri kanan dan sekarang sedang berproses di kehutanan,” kata Ridwan Syah.

Infrastruktur jalan sepanjang 7 Km membutuhkan anggaran sekitar Rp 15 miliar. Namun demikian, sekali ini ia menegaskan pembangunan jalan akan dikerjakan oleh investor sambil membangun infrastruktur kereta gantung tersebut.

IKLAN

“Rencananya investor yang melaksanakan, bukan pemerintah daerah. Ini untuk kepentingan mereka dan jalan ini non status, bukan jalan provinsi atau kabupaten. Namun jalan menuju ke sana itu non status. Arealnya melewati hutan.
Kewenangannya ada di KPH. Kami sudah desainkan sesuai dengan standar ke-PU-annya. Kami akan menyerahkan desainnya kepada pemrakarsanya,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Mohammad Rum mengatakan, pembangunan kereta gantung sepanjang 10 kilometer dari Karang Sidemen, Kabupaten Lombok Tengah, menuju kawasan Gunung Rinjani ini konstruksinya akan dimulai setelah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) rampung. Meski demikian sesuai rencana, proyek kereta gantung Rinjani ditargetkan rampung pada 2025 mendatang.

“Sekarang investor lagi menyiapkan DED, FS dan rencana kerja selama 10 tahun. Dokumen ini akan akan dibawa ke Kementerian LHK untuk dibuatkan Amdalnya,” kata M.Rum.

Rum menjelaskan, investor asal China sedang menyipkan detailed engineering design (DED), feasibility study (FS) atau studi kelayakan dan rencana kerja selama 10 tahun terkait proyek pembangunan kereta gantung Rinjani. Dokumen – dokumen inilah yang akan dibawa ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk selanjutnya masuk dalam penyusunan dokumen AMDAL.

Rum menjelaskan investor tidak akan memulai tahapan konstruksi sebelum Amdal rampung. “Untuk diketahui mereka tidak akan bekerja sebelum Amdal selesai. Mereka akan mulai konstruksi ketika Amdal sudah oke,” imbuhnya.(ZSF)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button