Denpasar (NTBSatu) – Upacara Melukat pada Balinese Water Purification Ceremony, mengawali rangkaian World Water Forum ke-10, pada Sabtu 18 Mei 2024 pukul 15.00 WITA di Pantai Surf Surf By The Wave, Kawasan Kura Kura Bali, Denpasar.
Para delegasi disambut dengan tabuh-tabuh Gambelan Gong Gede yang oleh masyarakat Bali biasanya diperuntukkan mengiringi tarian sakral.
Berita Terkini:
- Tim Iqbal-Dinda: CNN tak Langgar Aturan Tayangkan Hasil Survei LSI
- DWP Kabupaten Sumbawa Serahkan Bantuan kepada Panti Asuhan
- Ogah Bicara Kasus Perusakan Gerbang, Ketua DPRD NTB: Tanya Kapolda!
- Satu Orang Meninggal saat Kampanye Paslon di Kota Bima, Bawaslu: Masuk Pidana Jika Kelalaian Panitia
- Satgas BKC llegal Provinsi NTB Amankan 14.180 Batang Rokok dan 10,6 Kilogram TIS di Kabupaten Sumbawa
Selanjutnya, dimulai prosesi pemujaan dengan gelaran tarian sakral sebagai media persembahan. Tarian tersebut adalah Topeng Panasar, Sang Hyang Jaran, Sang Hyang Dedari, Baris Cerkuak, Rejang Putri Maya, dan Tari Topeng Sidikarya.
Sebelum sambutan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyampaikan pengantar selaku tuan rumah gelaran World Water Forum ke-10.
Setelah itu, sembahyang bersama dilakukan dengan dipimpin pendeta dan seluruh umat Hindu yang hadir. Prosesi diakhiri dengan pelepasan satwa ke alam liar. Satwa tersebut di antaranya 1.000 ekor tukik, 1.000 ekor burung, dan 5 ekor penyu.
Forum air terbesar dunia World Water Forum ke-10 pada 18–25 Mei 2024 dan berfokus pada empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters). (HAK)