Mataram (NTBSatu) – Pertandingan semifinal Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia dan Uzbekistan dipimpin oleh wasit asal Tiongkok, Shen Yinhao.
Sosoknya tidak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia, khususnya setelah memimpin laga kontroversial di SEA Games 2023.
Shen Yinhao, lahir 6 November 1986 di Shanghai, Tiongkok, memulai kariernya sebagai wasit profesional sejak tahun 2013.
Ia kemudian memimpin babak kualifikasi FIFA Elite Referee tahun 2017 dan memiliki pengalaman di berbagai kompetisi bergengsi seperti Chinese Super League, AFC Champions League, Piala Dunia U-20 FIFA 2019, dan SEA Games 2023.
Namun, kiprah Shen Yinhao diwarnai kontroversi, terutama saat memimpin pertandingan Timnas U-23 Indonesia.
Pada SEA Games 2023, keputusannya di laga melawan Thailand, termasuk kartu merah untuk Marc Klock dan penalti untuk Thailand, menuai kritik pedas dari publik Indonesia.
Berita Terkini:
- Berita Terpopuler Kamis: Gaji PPPK Pemprov NTB Paruh Waktu Rp2,5 Juta, Pejabat Teras Ummat Dicopot, dan Eks PPK Dikbud NTB Diperiksa
- Begini Persyaratan Jadi Pendamping Desa 2025 beserta Gajinya
- Waspada! Gelombang Tinggi Lebih dari 2 Meter di Perairan NTB
- BREAKING NEWS – 300 Personel Gerebek Kampung Narkoba di Lombok Tengah, Puluhan Orang Diamankan
- Jelang Penetapan Tersangka, Polisi Tunggu Hasil Audit Dugaan Korupsi Sewa Alat Berat PUPR NTB
Pada pertandingan semifinal melawan Uzbekistan, beberapa momen krusial kembali menjadi sorotan.
Pada menit ke-27, pelanggaran keras pemain Uzbekistan terhadap pemain Indonesia, Witan Sulaeman di kotak penalti awalnya berbuah penalti untuk Indonesia. Namun, setelah cek VAR, Shen menganulir keputusannya.
Di babak kedua, gol Indonesia melalui tendangan bebas dianulir karena dianggap offside. Kemudian, kapten Timnas U-23 Indonesia, Rizki Ridho, dikartu merah langsung pada menit ke-80 setelah melakukan tekel keras terhadap pemain Uzbekistan.
Kontroversi ini kembali menimbulkan kekecewaan besar bagi masyarakat Indonesia. Banyak yang mempertanyakan kredibilitas Shen Yinhao dan menuntut Federasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk menyelidiki kinerjanya. (WIL)