Kabupaten BimaKota Bima

Kena Bogem Mentah hingga Rahang Bergeser, Pengurus IMM Bima Lapor Polisi

Mataram (NTBSatu) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Bima melaporkan dugaan penganiayaan ke Polres Bima Kota, Senin, 29 April 2024.

Laporan dilayangkan karena sejumlah kader IMM diduga menjadi korban bogem mentah saat menggelar aksi di halaman depan Gedung Wali Kota Bima kemarin siang.

“Benar, kemarin kami sudah melapor kejadian insiden ini Polres Bima Kota,” kata koordinator lapangan I (Korlap I) aksi, Abdul Nauval kepada NTBSatu Selasa, 30 April 2024.

Laporan itu tertuang dalam surat nomor: STTP/K/353/V/2024/NTB/Res Bima Kota.

Kronologisnya, massa aksi mendatangi gedung yang bertempat Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda tersebut. Mereka membawa empat tuntutan, di antaranya adalah pergantian Pj Wali Kota dan membentuk peraturan Wali Kota Bima tentang penjualan gas LPG.

Setelah melakukan orasi, massa aksi meminta bertemu Pj Wali Kota atau Sekda. Namun, pihak internal Pemkot Bima mengaku kedua pejabat itu tidak berada di gedung.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Humas di Wali Kota. Kami akan menyegel kantor karena tidak bisa menemui Pj (Wali Kota) maupun Sekda,” ungkap Nauval.

Saat ingin menyegel Kantor Wali Kota, massa aksi IMM sempat cekcok dengan aparat kepolisian hingga berujung ke bentrokan.

Kondisi semakin tak terkendali. Massa aksi berhamburan. Sebagai Korlap, Nauval tetap berdiri di atas mimbar dan memperingati kepolisian agar tidak menyentuh massa aksi.

Tidak lama kemudian, pejabat Polres Bima Kota datang sembari menunjuk dan menuding bahwa Nauval merupakan provokator. Selanjutnya, oknum kepolisian menghampiri Nauval lalu menariknya hingga terjatuh.

Berita Terkini:

“Saya sempat bernegosiasi dengan pihak polisi, bahwa aksi yang digelar berjalan lancar,” ujarnya.

Sayangnya, negosiasi yang dilakukan Nauval tidak berbuah manis. Dia mengaku dicekik hingga sulit bernafas. Sempat ingin melawan, namun tiba-tiba ada oknum yang memukulnya hingga terjatuh.

Saat terjatuh, dia kembali mendapat tindakan represif. Badannya ditendang. Bahkan salah satu orang tidak dikenal turut memukul Nauval tepat di wajahnya.

“Sepintas saya lihat orang pakai baju putih. Dia pukul wajah saya. Rahang kiri saya sedikit bergeser,” akunya.

Insiden itulah yang dilaporkan Nauval ke pihak kepolisian. Dia juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polres Bima Kota. Bahkan, pengurus IMM Bima ini telah melakukan cek visum di RSUD setempat.

“Tinggal menunggu hasilnya (visum). Nanti kalau sudah keluar kami diminta ke Reskrim,” jelasnya.

Selain Nauval, sejumlah massa aksi juga diduga menjadi korban buntut bentrok dengan personel kepolisian. Tiga perempuan pingsan. Beberapa massa aksi juga mengalami luka-luka.

Sementara Kasubseksi Pidm Sie Humas Polres Bima Kota, Aipda Nasrun yang dikonfirmasi terkait laporan ini mengaku, belum mendapat informasi dari anggotanya.

“Saya belum dapat dari (personel) yang piket hari ini. Saya coba cek dulu. Nanti kalau ada, saya konfirmasi kembali,” katanya kepada NTBSatu melalui pesan WhatsApp. (KHN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IKLAN
Back to top button