Mataram (NTBSatu) – Usai Lebaran dan Idulfitri, beberapa harga bahan pokok di Tanah Air nampaknya merangsek naik, tak terkecuali di wilayah Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan pantauan NTBSatu di Pasar Mandalika, Bertais, Kota Mataram, pedagang mengatakan harga gula mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp16.000 per kilogram menjadi Rp18.500-Rp19.000 per kilogramnya.
“Lumayan naik harga gula, sudah sejak dua minggu ini,” kata Sakiah, salah satu pedagang gula, Kamis, 25 April 2024.
Sakiah tidak mengetahui alasan pasti terkait kenaikan harga gula. Sebab, ia hanya membeli dalam skala kecil dan eceran dari para distributor.
“Kalau per karung atau 50 kilogram gula saya biasa beli Rp860 ribuan,” tambahnya.
Berita Terkini:
- Polres Sumbawa Amankan 2 Kilogram Sabu, Tiga Terduga Pelaku Ditangkap
- Kontribusi NTB ke PDB Nasional Rp90,05 Triliun, Sektor Pariwisata dan Pertanian Harus Dioptimalkan
- Penyaluran KUR di NTB Capai Rp5,3 Triliun hingga November 2024
- Profil ANTV, Satu Grup dengan TVOne hingga PHK Massal di Akhir 2024
Sementara itu, pihak koordinator pasar, Devi Arilina, membenarkan adanya lonjakan harga. Hal ini dikarenakan ketersediaan gula di tingkat distributor menipis, karena kebutuhan masyarakat pada saat Lebaran lalu sangat tinggi.
“Permintaan gula banyak sekali sewaktu puasa, paling banyak yang beli untuk kebutuhan makanan dan parcel,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Devi, dari pihak distributor mengatakan stok lokal belum tersedia sampai saat ini. Kabarnya, bahan baku kosong karena belum masuk masa panen raya yang biasaya berlangsung di Mei-Juli.
“Pasokan gula hanya bergantung dari produksi Jawa. Kalau produksi Tambora di Sumbawa sudah ada biasanya harga normal lagi,” tukasnya. (STA)