Mataram (NTBSatu) – Panen cuan dirasakan para pedagang telur ayam ras selama periode HKBN (Hari Besar Keagamaan Nasional) yang berlangsung dalam dua bulan terakhir.
Salah seorang pedagang telur yang berjualan di Pasar Kebon Roek Ampenan, Kota Mataram, Ahmad, mengatakan permintaan pasar untuk komoditas telur mulai tinggi saat Nyepi dan berlanjut hingga masa Ramadan-Lebaran 2024.
Per harinya, ia dapat menjual hingga 80 sampai 100 tray. Di mana untuk harga yang dibandrol bervariatif, tergantung ukuran telur. Ukuran besar seharga Rp62.000 per tray, sedang Rp57.000 per tray, dan ukuran kecil Rp50 .000 per tray.
“Kan ibu-ibu banyak yang pada buat kue kering, pedagang makanan juga borong untuk stok jualan, dan banyak yang beli untuk zakat juga,” jelas Ahmad pada NTBSatu, Rabu, 24 April 2024.
Pada Lebaran Topat, telur opor (sebutan untuk telur berukuran kecil) mencatatkan penjualan paling tinggi. Hal ini lantaran banyak masakan dan kudapan Lebaran yang menggunakan telur sebagai bahan baku utama.
Berita Terkini:
- Survei PRESiSI: Elektabilitas Najmul – Kus Jauh Tinggalkan Dua Pesaingnya
- Survei SPIN: Elektabilitas Muchsin Effendi – Junaidi Arif Lewati Najmul – Kus di Pilkada Lombok Utara
- Enam Ekor Sapi Warga di Bima Tersambar Petir, Kerugian Capai Rp30 Juta
- Pengamat Prediksi AQUR akan Menang di Pilkada Kota Mataram
“Kalau kemarin itu stok juga banyak diborong sama pedagang soto,” ungkap Ahmad.
Untuk saat ini, ia mengatakan telur masih dalam kisaran harga yang normal bahkan cenderung turun. Persediaan terpantau aman dan daya beli masyarakat belum mengalami peningkatan.
Sementara itu, Rabu 24 April 2024 pukul 09.15 WIB, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat rata-rata harga telur ayam (per kg) harian di pasar modern di beberapa provinsi tercatat Rp34.300 per kilogramnya.
Secara keseluruhan, rata-rata minggu ini turun dibandingkan rata-rata pekan lalu yang tercatat Rp34.500 per kg.
17 provinsi termasuk NTB mengalami penjualan harga telur ayam di bawah rata-rata nasional. (STA)