Mataram (NTBSatu) – Komoditas tambang masih menjadi penyokong utama ekspor Provinsi NTB.
Sebab, perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia yaitu, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) melakukan eksplorasi dan pengembangan usaha yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat.
Berdasarkan pada laporan JORC (Joint Ore Reserves Committee) hingga semester I 2023, produksi tembaga tercatat 134 juta ton tembaga dan produksi emas sebesar 172 kilo ons emas pada periode yang sama.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatatkan neraca perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB) berada dalam kondisi surplus sebesar 111,3 juta dolar AS pada periode Maret 2024 karena meningkatkan kinerja ekspor tambang dan menurunnya impor.
“Sepanjang Maret, nilai ekspor komoditas tambang tercatat sebesar 155,6 juta dolar AS,” ujar Kepala BPS NTB Wahyudin, Senin, 22 April 2024.
Berita Terkini:
- Pejabat Teras Ummat Diduga Terlibat Skandal, Mahasiswa Desak Dipecat
- “Panaskan Mesin”, Prodi PGSD Tamsis Hadirkan Guru Besar UAD di Gelaran Kolokium Pengembangan Dosen
- Era Baru Garuda, Patrick Kluivert Nahkodai Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia 2026
- Rumpun Bambu Longsor di Perbatasan Klungkung-Gianyar, Akses Jalan Lumpuh
Adapun hasil tambang bumi gora mayoritas dikirim ke Jepang, Korea Selatan, dan Cina.
“Jepang jadi negara tujuan ekspor tambang terbesar, tembus 78,11 juta dolar AS atau sekitar 49,48 persen,” imbuh Wahyudin.
Wahyudin menjelaskan, meski dinilai sebagai negara maju, Jepang tidak memiliki sumber daya mineral yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Maka dari itu, negara yang mendapat julukan negeri sakura itu mengimpor komoditas tambang ke wilayah Indonesia, salah satu yang terbesarnya di NTB.
Selanjutnya, negara kedua dengan nilai ekspor Provinsi NTB pada Maret 2024 tertinggi adalah Korea Selatan dengan nilai 39,35 juta dolar AS atau sekitar 24,93 persen kemudian disusul Cina yaitu sebesar 38,72 juta dolar AS atau sekitar 24,53 persen. (STA)