
Mataram (NTBSatu) – Sebanyak 105 pendaki dicegat oleh petugas di Pos 2 Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) pada Minggu, 14 April 2024. Menurut keterangan resmi Balai TNGR, para pendaki itu dicegat karena tidak memiliki tiket elektronik (e-ticket).
“Ada calon pendaki sebanyak 148 orang. Dari 148 orang, hanya 43 orang yang memiliki tiket e-Rinjani. Dan sisa 105 orang tidak memiliki tiket,” bunyi keterangan resmi TNGR Selasa, 16 April 2024.
Imbasnya, 105 pendaki tersebut dilarang melanjutkan pendakian dan diminta putar balik keluar dari kawasan TNGR.
“Calon pendaki harus memiliki tiket pendakian yang diperoleh melalui pem-booking-an melalui aplikasi e-Rinjani,” lanjut keterangan tersebut.
Salah satu calon pendaki, Arief Saputra menceritakan kronologi dirinya bersama rekannya diminta turun dari Pos 2 TNGR pada waktu itu. Awalnya, ia ikut Open Trip (OT) dari Bandung yang diinisialkan dengan nama OT A.
Berita Terkini:
- DPRD Kabupaten Bima Temui KemenPAN RB, Pelantikan PPPK dan CPNS Akhirnya Dipercepat
- Mapolsek Kayangan Dibakar Massa, Sesaat Setelah Seorang Warga Diduga Bunuh Diri
- Volume Sampah di Kota Mataram Melonjak Selama Ramadan
- AMPG NTB Santuni 150 Anak Yatim, Berbagi Sesama di Bulan Ramadan
“Nah di situ, jumlah pesertanya kurang lebih ada 60 peserta, karena ada yang tidak jadi juga. OT A ini pendaftarannya online dan offline melalui jasa OT B,” tulisnya dalam keterangannya di akun Instagram pribadinya @ariefsputra, Selasa, 16 April 2024.
Arief akhirnya ikut melalui OT B. Arief juga menyampaikan, kalau sekarang pendakian ke Gunung Rinjani harus melalui Trekking Organizer (TO) atau warga sekitar, sehingga pihak OT menghubungi TO atau warga sekitar terlebih dahulu.