
Kota Bima (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bima melalui Asisten I Setda Pemkot Bima, Drs. H. Alwi Yasin menekankan pentingnya inklusi keuangan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikan Alwi dalam acara Edukasi Keuangan bagi Penyandang Disabilitas, yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB, di Paruga Nae Convention Hall Kota Bima, Selasa, 26 Maret 2024.
“Seluruh lapisan masyarakat harus melek tentang keuangan, hal ini untuk memastikan bahwa mereka (disabilitas) memiliki akses yang sama terhadap layanan keuangan yang diperlukan,” kata Alwi dalam sambutannya.
Acara ini, sambung Alwi, menjadi momen penting dalam upaya memperkuat kesadaran akan pentingnya literasi keuangan. Serta meningkatkan aksesibilitas layanan keuangan bagi seluruh warga Kota Bima, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
“Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat menjadi pusat literasi dan inklusi keuangan sehingga masyarakat memperoleh akses keuangan yang lebih mudah serta melindungi masyarakat dari berbagai produk investasi dan keuangan ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat,” ungkapnya.
Berita Terkini:
- Novotel Lombok Dituntut Gegara Bule Digigit Ular
- Dua Terdakwa Kasus KUR BSI Dituntut 10,5 Tahun Penjara
- BREAKING NEWS – Kapolres Bima Kota Kecelakaan di Dompu
- Arus Mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Kayangan Masih Landai, Puncaknya Diprediksi Besok
Sementara itu, Kepala OJK Provinsi NTB, Rico Rinaldy yang ditemui usai kegiatan tersebut menyampaikan, inklusi keuangan adalah hak bagi semua orang. Sehingga kegiatan seperti ini menjadi langkah konkret dalam mewujudkan aksesibilitas keuangan yang lebih luas bagi mereka yang memiliki disabilitas.
“Mereka (disabilitas) juga punya hak untuk memahami terkait literasi keuangan. Supaya ke depannya mereka ini tidak menjadi sasaran empuk para investor bodong atau pinjol ilegal,” jelasnya.
Kegiatan Edukasi Keuangan ini diharapkan menjadi titik awal dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan literasi dan pemahaman keuangan di kalangan penyandang disabilitas.
Sehingga nantinya, penyandang disabilitas khususnya di Kota Bima dapat lebih mandiri dalam mengelola keuangan pribadi dan mengakses layanan keuangan yang dibutuhkan.
“Melalui kolaborasi antara berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan lembaga swadaya masyarakat, dapat terus dilakukan upaya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua warga, termasuk mereka yang memiliki disabilitas,” tutup Rico. (MYM)