Mataram (NTBSatu) – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung gerakan boikot produk kurma Israel, terlebih ada fatwa haram MUI terhadap pembelian produk kurma Israel.
PBNU menilai boikot produk Israel tersebut sebagai bentuk protes atas kekejaman Israel dan dukung kemerdekaan Palestina.
Dilansir dari Detik, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi mengatakan memboikot produk Israel adalah salah satu cara damai untuk menekan ekonomi Israel agar berhenti melakukan pelanggaran HAM di Palestina.
Selain itu, beberapa komunitas Islam membuat gerakan Within Our Lifetime untuk menyuarakan gerakan boikot kurma zionis yang marak beredar saat bulan suci Ramadan.
“Saat kami berkumpul dengan keluarga dan komunitas, kami ingatkan kepada semua orang yang membela pembebasan Palestina untuk terus memboikot kurma dari zionis sepanjang Ramadan,” tulis Komunitas Islam Gerakan Within Our Lifetime, yang dilansir dari CNBC.
Berita Terkini:
- Eks Anggota Polisi Terjerat Kasus Narkoba Kabur dari Tahti Polda NTB
- Dugaan Penyimpangan Anggaran Dukcapil Lombok Tengah Dilaporkan ke Jaksa
- Kasus Dugaan Perusakan Gerbang DPRD NTB Diselesaikan Lewat Restorative Justice
- Gubernur NTB: Keuntungan dari Wisata Teluk Saleh Harus Dimanfaatkan untuk Konservasi Hiu Paus
Salah satu eksportir terbesar Israel adalah Hadiklaim, dengan menjual kurma di supermarket. Berikut beberapa merek kurma yang diboikot berdasarkan laman Within Our Lifetime:
- Anna and Sarah
- Bomaja
- Bonbierra
- Carmel
- Delilah
- Desert Diamond
- Fancy Medjoul
- Food to Live
- Jordan Plains
- Hadiklaim
- Jordan River
- Kalahari
- Karsten Farms
- King Solomon
- Mehadrin
- NavaFresh
- Premium Medjoul
- Rapunzel
- Red Sea
- Royal Treasure
- Shams
- Sincerely Nuts
- Star Dates
- Tamara Barhi
- Urban Platter. (WIL)