Mataram (NTBSatu) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi NTB memprediksi curah hujan tinggi yang berlangsung pada 10 hari pertama awal Maret 2024, masih akan terjadi dalam 10 hari selanjutnya. Tepatnya, tanggal 11 sampai 20 Maret mendatang.
Prakiraan tersebut berdasarkan kondisi dinamika atmosfer yang menunjukkan bahwa angin baratan atau monsun Asia yang masih terus mendominasi hampir seluruh wilayah Indonesia pada Maret 2024.
“Sehingga MJO aktif fase 3 (samudera Hindia bagian timur) diprediksi akan terus aktif hingga pertengahan dasarian II Maret 2024 pada fase 3, 4, dan 5 (Maritim Indonesia),” jelas Forecaster on duty, Yuhanna Maurits, dalam keteranganya resmi BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Minggu, 10 Maret 2024.
Sebagai informasi, MJO berkaitan dengan potensi peningkatan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk wilayah NTB.
Dengan kondisi dinamika atmosfer tersebut, maka sejak tanggal 11 sampai 20 Maret mendatang hampir seluruh wilayah NTB berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebih dari 50 mm/dasarian dengan probabilitas mencapai lebih dari 70 persen.
Berita Terkini:
- Jaksa Lawan Putusan Hakim, Tak Terima Bos PT GNE dan PT BAL Divonis Ringan
- WN Italia Dilaporkan ke Imigrasi Gegara Tipu dan Umpat Masyarakat Lombok Utara
- LGBT Penyumbang Kasus HIV/AIDS Terbanyak di Lombok Timur, Pentingnya Kemauan Berobat
- Pasien BPJS Lombok Timur Keluhkan Kekosongan Obat di Puskesmas
“Kecuali di sebagian wilayah Kota Bima dan Kabupaten Bima bagian timur yang memiliki probabilitas kurang dari 70 persen,” kata Yuhanna.
Hujan Tinggi juga masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur bagian utara, Sumbawa, dan Kabupaten Bima bagian Utara di sekitar Tambora.
“Dengan intensitas mencapai lebih dari 100 hingga lebih dari 150 mm/dasarian dengan probabilitas lebih dari 60 persen,” tambah Yuhanna.