Mataram (NTB Satu) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) langsung tancap gas berkolaborasi usai penandatangan kerja sama, pada tanggal 21 Agustus 2023.
Kolaborasi yang dilakukan kedua belah pihak ini dalam rangka pengelolaan sampah di NTB, dengan kegiatan workshop penguatan kapasitas peran stakeholder dan inovasi teknologi. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Brida NTB, Selasa, 29 Agustus 2023.
Workshop tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB yang diwakili oleh Asisten 3 Setda NTB, H. Wirawan Ahmad, S.Si., MT., Kepala Brida NTB, Direktur Alih dan Sistem Audit Teknologi BRIN, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB.
Kemudian, Kepala TPA Kebon Kongok, perwakilan PLTU Jeranjang, perwakilan OPD Provinsi NTB, OPD Kabupaten/Kota, Kepala Desa dan Lurah. Serta, pelaku UKM/IKM pengolah sampah yang ada di NTB.
Kepala Brida NTB, Dr. H. Amry Rakhman menyampaikan, workshop tersebut diadakan sebagai implementasi dari Nota Kesepakatan Sinergi (NKS) antara Brida NTB dan BRIN.
Berita Terkini:
- Pendaftaran Pengurus Bank NTB Syariah Dibuka, Tim Pansel: Pejabat Lama Diperbolehkan Daftar
- 5 Fraksi Tolak Usulan Interpelasi DAK 2024: Alasannya Politis dan Bikin Gaduh
- Fraksi PPR Nilai Penggabungan Dinas Berisiko Timbulkan OPD tak Efektif
- Kasus Pencabulan Anak 4 Tahun di Dasan Agung Naik Penyidikan
“NKS ini berisi komitmen BRIN dan Pemerintah Provinsi NTB untuk menghadirkan kemajuan riset, inovasi dan teknologi dalam berbagai aspek maupun bidang pembangunan di wilayah NTB,” jelasnya.
Dalam NKS tersebut, lanjutnya, terdapat 10 kegiatan kolaborasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi NTB dengan BRIN.
“Pada bidang pertanian pangan lestari, pariwisata andalan, industrialisasi unggul, zero waste, penanganan stunting. Lalu, penanggulangan kemiskinan, pengembangan ilmu pengetahuan teknologi, dan lainnya,” tambahnya.
Direktur Alih dan Sistem Audit Teknologi BRIN, Dr. Edi Hilmawan., B. Eng., M.Eng., mengatakan, pihaknya sangat senang dengan langkah awal dari kolaborasi antara BRIN dan Brida NTB tersebut.
Ia juga menegaskan, bahwa sudah menjadi fungsi dari BRIN untuk memberikan masukkan kepada daerah dalam proses pembangunannya.
“Termasuk memberi masukkan kepada Pemerintah Provinsi NTB dalam rangka meningkatkan efektivitas dan produktivitas pembangunan ekonomi di NTB,” tuturnya.
Langkah awal kolaborasi ini juga mendapat apresiasi dari pimpinan Pemerintah Provinsi NTB, yang disampaikan oleh Asisten 3 Setda NTB. Sebab, menurutnya, permasalahan sampah di NTB merupakan masalah utama, sehingga harus banyak pihak ikut berkontribusi untuk mengatasi.
“Walaupun menjadi masalah utama, sampah juga memiliki banyak manfaat ketika diolah dengan inovasi dan teknologi. Pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular merupakan jawaban atas segala upaya yang bersifat lingkungan untuk mengefisienkan sampah,” tegas Wirawan. (JEF/*)