Mataram (NTBSatu) – Presiden Joko Widodo memanggil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, untuk bertemu di Istana Negara.
Informasi tersebut dibeberkan oleh Bendahara Umum Partai Nasdem juru, Sahroni, dalam keterangan kepada Kompas.com pada hari Minggu.
“Surya Paloh dipanggil oleh Jokowi. Dipanggil Pak Presiden,” ujar Sahroni dalam konfirmasinya dilansir dari kompas.com, Minggu, 18 Februari 2024.
Mengenai maksud dan tujuan Presiden memanggil ketua umum nasdem, Sahroni belum menjelaskan secara rinci topik apa yang akan dibicarakan oleh Presiden Jokowi dengan Surya Paloh dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan antara Ketua Umum Nasdem dan Presiden Jokowi ini menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat dan politisi.
Banyak yang mengaitkan pertemuan tersebut dengan berbagai isu dan dinamika politik terkini yang sedang berkembang di Tanah Air.
Berita Terkini:
- KNPI Apresiasi Pemda Lombok Barat Dimulainya Perbaikan Jalan Terong Tawah
- Harga iPhone 12 hingga iPhone 15 Banjir Diskon di iBox per Mei 2025
- Panasonic Indonesia Pastikan tak Terdampak PHK Massal 10.000 Karyawan
- Pemprov NTB Gelontorkan Hibah Rp28 Miliar Sukseskan Fornas VIII 2025
Sebagai salah satu partai koalisi pendukung pemerintahan, Nasdem memiliki peran yang cukup signifikan dalam kebijakan politik di Indonesia.
Pertemuan antara Surya Paloh dan Presiden Jokowi di Istana Negara menjadi sorotan karena potensinya dalam lobi-lobi koalisi pemerintah kedepannya.
Nasdem merupakan partai pengusung capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sementara itu, Jokowi dinilai condong memberikan dukungannya untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Sementara, Anies-Muhaimin berada di urutan kedua dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di posisi ketiga. Belakangan, muncul isu bahwa pihak Anies-Muhaimin dan Ganjar- Mahfud akan membentuk tim dan menggugat kecurangan pemilu. (SAT)