Mataram (NTBSatu) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan kinerja perbankan di Provinsi NTB sepanjang 2023 tergolong baik.
Dalam media gathering pekan lalu, Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy, mengatakan sejumlah indikator kinerja perbankan tumbuh positif. Antara lain, aset perbankan, penyaluran kredit, dan rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) berada di atas rata-rata nasional.
“Bank umum maupun BPR konvensional dan syariah pada 2023 tumbuh positif, bahkan jauh di atas rata-rata nasional,” ucap Rico.
Mulai dari aset perbankan di NTB per 31 Desember tembus di angka Rp75,471 triliun atau tumbuh sebesar 15,89 persen, jauh di atas pertumbuhan aset perbankan umum secara nasional yang berada di angka 7,76 persen.
Kinerja lainnya, seperti penyaluran kredit atau pembiayaan selama 2023, di nasional hanya tercatat sebesar 9,79 persen sementara NTB tumbuh sebesar 15,56 persen.
Berita Terkini:
- Polres Sumbawa Amankan 2 Kilogram Sabu, Tiga Terduga Pelaku Ditangkap
- Kontribusi NTB ke PDB Nasional Rp90,05 Triliun, Sektor Pariwisata dan Pertanian Harus Dioptimalkan
- Penyaluran KUR di NTB Capai Rp5,3 Triliun hingga November 2024
- Profil ANTV, Satu Grup dengan TVOne hingga PHK Massal di Akhir 2024
“Jumlah rekening mencapai 614.997 rekening dengan total penyaluran kredit ini mencapai Rp65,357 triliun,” imbuhnya.
Pencapaian lainnya, kata Rico, tercermin pada besaran rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan atau Non Performing Financing (NPL/NPF) yang hanya 1,49 persen atau turun dibandingkan dengan per 31 Desember 2022, sebesar -0,49 persen year on year (yoy). Sementara itu, NPL untuk perbankan secara nasional terpantau di angka 9,50 persen, atau naik sebesar 1,81 persen yoy.
“Kredit bermasalah atau NPL perbankan di NTB semakin membaik, dari tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya. (STA)