Mataram (NTBSatu) – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima, M. Natsir menyampaikan, Kota Bima masih kekurangan potensi destinasi yang indah secara alami.
Karenanya, kawasan Teluk Bima dilihat memiliki potensi untuk di “setup” sedemikian rupa, sehingga menjadi destinasi dengan nilai jual tinggi di Kota Bima.
“Harus diubah-ubah sedikit lah. Bumbunya adalah atraksi budaya,” kata Natsir dikonfirmasi NTBSatu, Selasa, 6 Februari 2024.
Natsir mengaku, pengembangan kawasan Teluk Bima ini sebelumnya direncanakan akan dibangun menyerupai Marlion Park Singapura. Namun, karena penguatannya lebih kepada lautnya yang dijadikan wahana. Maka yang diperkuat adalah atraksi budayanya.
“Tapi tentu saja fasilitas, Sarana dan Prasarana (Sarpras) dan sebagainya tersedia pada beberapa kawasan strategis di sepanjang Teluk Bima,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Catatan Suram Korupsi di NTB, 80 Kasus Selama Tiga Tahun Terakhir
- Dipaksa Menikah, Gadis 18 tahun Asal Sumba Nekat Kabur ke Bima
- Bantah Klaim JRP Pagar Laut Inisiatif Nelayan, Johan Rosihan: Hentikan Adu Domba Rakyat
- Fahri Hamzah: Jepang Tertarik Investasi Program 3 Juta Rumah
Kawasan strategis yang mungkin berpotensi untuk dipoles adalah mulai Ni’u – Ama Hami, kemudian dari Ule – Kolo.
“Yang lainnya pelan-pelan, tapi tentu sambil poles itu, yang diperkuat adalah atraksi budaya,” ungkapnya.
Selanjutnya, dalam rangka mengembangkan kawasan Teluk Bima ini, Pemkot Bima juga ingin menjadikannya sebagai Marine and Water Front City atau kota tepian air.
“Seperti Lawata kami poles, Kolo kami poles, dan tahun 2023 juga mau bangun tracking mangrove dan itu merupakan sebagian keinginan kita untuk semakin mendorong Kota Bima menjadi kota tepian air,” jelasnya.
Selain itu, Pemkot Bima juga nantinya berencana membangun beberapa ikon-ikon baru di Teluk Bima. Sehingga ke depan, Kota Bima sebagai kota tepian air bisa diperlihatkan wujudnya.
Pengembangan kawasan ini, lanjut Natsir, diharapkan bisa menjadi media yang memacu lahirnya event-event besar yang akan didorong dan dikawal dalam festival Teluk Bima.
“Sehingga Teluk Bima ini bisa kita dorong buat bangkitkan pariwisata di daerah ini,” tandasnya. (MYM)