Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bima ingin mengembangkan kawasan Teluk Bima menjadi Marine and Water Front City atau kota tepian air.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima, M. Natsir mengatakan, keinginan Pemkot Bima menjadikan kawasan Teluk Bima sebagai kota tepian air sudah ada sejak lama.
Sampai hari ini, pihaknya aktif menerima gagasan-gagasan untuk mematenkan kawasan Teluk Bima sebagai kota tepian air.
“Seperti Lawata kami poles, Kolo kami poles, dan tahun 2023 juga mau bangun tracking mangrove dan itu merupakan sebagian keinginan kita untuk semakin mendorong Kota Bima menjadi kota tepian air,” kata Natsir dikonfirmasi NTBSatu, Selasa, 6 Februari 2024.
Selain itu, Pemkot Bima juga nantinya berencana membangun beberapa ikon-ikon baru di Teluk Bima. Sehingga ke depan, Kota Bima sebagai kota tepian air bisa diperlihatkan wujudnya.
Berita Terkini:
- KBRI Bahrain Imbau WNI tak Beraktivitas di Luar Rumah Usai Iran Serang Pangkalan Militer AS
- Ustaz Adi Hidayat Ungkap Fase Kehancuran Israel Menurut Al-Qur’an, Dimulai 2027
- Penjualan Pulau Panjang Sumbawa di Situs Online Ilegal
- Bedah Buku “Dari Sumbawa Menggapai Puncak Eiffel”, Kisah Perjuangan Putra NTB Menembus Batas
Pengembangan kawasan ini, lanjut Natsir, diharapkan bisa menjadi media yang memacu lahirnya event-event besar yang akan didorong dan dikawal dalam festival Teluk Bima.
“Sehingga Teluk Bima ini bisa kita dorong buat bangkitkan pariwisata di daerah ini,” ujarnya.
Pengembangan pariwisata ini, kata Natsir, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat serta mewujudkan gairah pembangunan di sektor UMKM dan Ekraf.
Hal itu untuk menjawab ketimpangan pada masyarakat. Misalnya, membantu masyarakat yang sebelumnya belum memiliki pekerjaan jadi ada pekerjaannya dan sebagainya.
“Jadi teman-teman yang tadinya berpikir bagaimana untuk melanjutkan hidup, maka dengan lahirnya pariwisata, lahirnya ide-ide yang kita dorong itu justru memberi peluang untuk mereka,” tandasnya. (MYM)