Mataram (NTBSatu) – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyatakan membuka kemungkinan untuk kembali merapat hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan syarat mengedepankan kepentingan rakyat.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.
Pihaknya menyampaikan, sejauh ini PDIP selalu dekat dengan kepentingan rakyat, bukan kolega, terlebih kepentingan keluarga.
“Selama pemimpin itu dekat dengan rakyat, lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negara, pasti dekat, pasti nggak ada jarak dengan kami,” Ujarnya kepada awak media di Menteng, Jakarta, dikutip dari kompas.com Rabu, 24 Januari 2024.
Menurut Hasto, PDI-P telah konsisten dalam mendukung kepentingan rakyat sejak awal berdirinya.
“Itu yang menjadi sikap kami,” tambahnya.
Pihaknya juga menyatakan bahwa jika prinsip-prinsip tersebut dijunjung tinggi, kemungkinan merajut hubungan dengan Jokowi terbuka lebar.
Baca Juga: Keren! Kini Petugas KPPS Punya Seragam Resmi di Pemilu 2024
“Oh iya, itu kan tujuan berpolitik adalah itu. Maka kami membuka diri di dalam berpolitik dengan mengedepankan prinsip-prinsip kedaulatan rakyat,” jelas Hasto.
“Karena partai politik ini kan hanya alat bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasinya,” tambahnya.
Namun, hubungan antara PDI-P dan Jokowi terlihat tegang, terutama setelah Jokowi tidak menghadiri HUT ke-51 PDI-P pada 10 Januari 2024 lalu.
Alasannya, Presiden Jokowi sedang melakukan lawatan kenegaraan ke beberapa negara tetangga. Spekulasi semakin menguat dengan dugaan bahwa Jokowi lebih memihak pada kubu tertentu dalam Pilpres 2024.
Presiden Jokowi disebut-sebut meminta waktu untuk bertemu dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, guna berdialog.
Meski demikian, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, membantah informasi tersebut.
“Terkait dengan narasi yang dikembangkan seolah-olah ada pertemuan, permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu, apalagi dihubungkan dengan Pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar,” kata Ari Dwipayana pada Senin 22 Januari 2024 lalu. (SAT)
Baca Juga: KPU RI akan Selidiki Dugaan Pemilih Ganda Pemilu 2024 di New York