Mataram (NTBSatu) – Dukungan grup band Slank kepada pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden, Ganjar-Mahfud membuat situasi politik semakin memanas. Sebab, dengan adanya tambahan dukungan diharapkan mampu menaikkan jumlah pendukung yang memilih pasangan nomor urut tiga ini.
Namun, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Dr. Ihsan Hamid menyampaikan, fenomena tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan. Karena, menurutnya, politik dan seni adalah dua hal yang jauh untuk bisa dicampuradukkan.
“Saya kira tidak terlalu memberi pengaruh yang signifikan, karena para penggemar dari grup band Slank atau musisi lainnya tidak bisa dicampuradukkan antara seni dengan politik,” jelasnya kepada NTBSatu, Senin, 22 Januari 2024.
Setiap penggemar, kata Ihsan, memberikan dukungan atau sikap fanatiknya terhadap musisi yang dicintainya bukan karena politik. Melainkan, karena menikmati karya-karya yang telah dikeluarkan.
“Sebuah grup band atau musisi, tidak bisa terlalu jauh mencampuradukkan atau memastikan penggemarnya memiliki sikap politik yang sama dengan dia. Sehingga, dengan analisa semacam itu, saya kira tetap akan ada kontribusi, tetapi tidak maksimal dan signifikan,” tambahnya.
Meski fenomena musisi memberi dukungan kepada salah satu paslon adalah hal yang wajar, Ihsan tetap menegaskan, kalau pengaruhnya tidak signifikan.
Baca Juga: Penyelidikan Kasus LCC Lombok Barat Ditunda
“Dia akan signifikan, ketika misalnya Slank ikut terlibat sebagai juru kampanye. Anggap saja, Ganjar-Mahfud berkampanye di NTB, lalu ada penampilan Slank. Itu bisa dalam arti, untuk menarik massa tanpa harus capek mobilisasi masyarakat,” ujarnya.
Dalam kampanye itu pun, lanjut Ihsan, Slank harus berbicara kepada masyarakat yang datang untuk mengimbau memilih sesuai sikap politiknya.
“Jika begitu model keterlibatannya, baru ada pengaruhnya secara signifikan. Kalau hanya sebatas deklarasi formalitas, ya tidak akan pernah signifikan kontribusinya,” katanya.
Bahkan, bila itu terjadi di tingkat politik daerah pun dan hanya sekadar deklarasi, tidak akan memberikan pengaruh sama sekali.
“Musik hadir dalam dunia politik hanya sebagai hiburan. Bukan sebagai barometer dan logistik utama yang bisa mempengaruhi pemilih,” pungkas Ihsan. (JEF)
Baca Juga: Warga Bocorkan Sarang Narkoba di Labuhan Haji Lombok Timur