Mataram (NTBSatu) – Memasuki awal tahun, sejumlah komoditas pangan di NTB terpantau mengalami kenaikan, salah satunya cabai.
Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengatakan, kini harga cabai mulai stabil. Lantaran hasil panen yang melimpah, ketersediaan stok cabai di NTB saat ini surplus.
“Sekarang harga cabai rawit sudah aman. Harganya Rp34.000 per kilogram. Kemarin kan sempat Rp60.000 per kilogram,” beber Nelly saat mendampingi kunjungan kerja Pj. Gubernur NTB bersamaan dengan kegiatan panen raya cabai di Desa Kerongkong, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, Kamis, 11 Januari 2024.
Informasinya, ketersediaan stok cabai periode minggu kedua Januari 2024 sebanyak 132.942 ton, sedangkan kebutuhan daerah selama tujuh hari hanya 220 ton saja.
Nelly melanjutkan, Pj. Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi, menyampaikan bahwa Pemprov telah mengambil langkah gerakan perluasan lokasi tanaman cabai, sebagai salah satu strategi menjaga stabilitas harga dan meningkatkan jumlah produksi.
Berita Terkini:
- Banjir Bandang Terjang Pulau Sumbawa, Nestapa di Ujung Tahun 2024
- Penetapan NTB sebagai Tuan Rumah PON 2028 Masih Tunggu SK Kemenpora
- Kabid SMK Terjaring OTT Seret Nama Kadis Dikbud NTB
- Siswi SMAN 1 Mataram Bawa Tim Hockey Indonesia Juara Asia
“Selain bisa menjaga inflasi dan memastikan, stok cabai daerah lokal kita juga dapat menopang ketersediaan secara nasional,” imbuhnya.
Selain itu, pemerintah melalui Bank Indonesia juga telah melakukan peninjauan, bahwa setiap tahun petani kerap dihadapkan pada masalah harga komoditas seperti bawang merah, beras, dan cabai rawit, yang harganya kerap melambung karena masalah gagal panen atau terjangkit hama.
“Alam memang tidak bisa kita ubah, tapi yang kita bisa siasati adalah teknik produksinya,” jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Berry Harahap.
BI menggenjot petani lokal agar mencoba melakukan penanaman cabai secara organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
“Harapannya, kualitas jauh lebih baik dari sisi ketahanan. Tidak gampang busuk, hasilnya banyak, sehingga pendapatan petani meningkat,” tandasnya. (STA)