Mataram (NTBSatu) – Kebutuhan daging di NTB terbilang cukup tinggi, baik itu daging ayam, sapi dan kambing.
Saat kebutuhan daging lokal menipis, dinilai wajar jika Pemprov NTB mendatangkan daging dari luar untuk memenuhi kebutuhan dalam daerah.
Namun, kesempatan ini banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, dengan mendatangkan daging dari luar secara ilegal atau tidak sesuai prosedur yang berlaku.
Misalnya, pada November 2023 lalu, ditemukan sebanyak 2 ton daging ayam yang masuk dari Jawa Timur secara ilegal. Namun berhasil diamankan oleh pihak Pemprov NTB.
Hal inilah yang tidak diinginkan oleh Pemprov NTB. Sebagaimana disampaikan Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi NTB, Fathul Gani, yang menginginkan pada tahun 2024 tidak ada lagi daging yang masuk secara ilegal ke NTB.
“Kita ingin pastikan di tahun 2024 tidak ada lagi daging masuk (NTB) tanpa melalui prosedur,” kata Gani saat ditemui di ruangannya kemarin.
Baca Juga: Truk Pembawa Logistik Pemilu Jatuh ke Jurang, Surat Suara Berserakan
Dalam hal pencegahan, kata Gani, harus dilakukan pendekatan dari hulu. Artinya, memberikan pemahaman secara langsung kepada peternak mengenai prosedur pengiriman, termasuk perizinan tentang keluar masuknya barang.
“Jadi jangan sampai mereka sudah di sini (NTB), kalau kita kembalikan kan kasihan, karena biayanya tinggi,” ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi NTB itu juga meminta kepada OPD terkait untuk memastikan stok kebutuhan daging dalam daerah.
Dalam hal ini, ia tidak ingin masyarakat khawatir, karena stok kebutuhan belum dilakukan pemetaan.
“Kalau memang dari sisi stok kurang, mau tidak mau kita harus datangkan dari luar. Untuk mendatangkan dari luar itu harus sesuai prosedur, jangan sampai prosedurnya ilegal, masuk barang ilegal. Tentu nanti pada akhirnya konsumen dirugikan, itu yang tidak kita inginkan,” ungkapnya. (MYM)
Baca Juga: Demokrat NTB akan Ajukan Sengketa Caleg yang Dicoret KPU
