Mataram (NTBSatu) – Hujan deras sempat mengguyur dalam beberapa pekan sejak November 2023 di beberapa wilayah yang ada di NTB. Namun, dalam beberapa hari terkahir justru panas terik kembali terasa, terutama di wilayah bagian Timur NTB.
Biasanya, pada tahun-tahun sebelumnya jika sudah memasuki akhir bulan Desember dan memasuki Januari seperti saat ini, curah hujan sudah sangat intens.
Tapi tahun ini, hujan yang diharapkan intensitasnya tinggi, justru saat ini belum juga turun sesuai harapan masyarakat.
Jikapun turun hanya rintik-rintik. Akibatnya, ratusan masyarakat yang berprofesi sebagai petani di beberapa desa yang ada di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima yang hendak menanam beberapa komoditas seperti jagung, kacang, dan wijen di kebun masing-masing terancam gagal tanam.
Bahkan di lokasi tanaman yang sudah di tanam pun tak kunjung tumbuh dan berpotensi mengalami gagal panen.
Baca Juga: 419 Ribu Lebih Formasi PPPK Guru 2024 Diusulkan Kemendikbudristek
“Kemungkinan kami harus menanam ulang. Karena hingga saat ini hujan tidak turun seperti biasanya. Tanaman di kebun seperti jagung dan wijen sudah rusak semua,” ucap Aedin, salah satu masyarakat di Desa tersebut, pada Sabtu, 6 Januari 2024.
Berangkat dari kondisi tersebut, ratusan masyarakat Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima kembali melaksanakan Salat Istisqa. Dengan harapan hujan akan turun.
“Makanya mudahan dengan salat ini Allah SWT berikan hujan,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Sangiang, Arasid H. Imran melalui pertemuan di Masjid Safinatunajah Desa Sangiang meminta kepada masyarakat agar melaksanakan Salat Istisqa. Pasalnya, kondisi kekeringan seperti saat ini sudah mengkhawatirkan.
“Ini kondisi yang menghawatirkan. Maka dari itu, dalam kondisi seperti ini kita hanya bisa mengharapkan pertolongan Allah. Saya minta semua masyarakat untuk mengikuti pelaksanaan Salat Istisqa,” ujarnya. (MYM)
Baca Juga: Bapak di Sumbawa Diduga Rudapaksa Anak Tiri Usia 12 Tahun