Mataram (NTBSatu) – Lembaga Pengkajian, Pengembangan, Pengamalan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3IK) Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), menggelar Kajian Keislaman dan Kemuhammadiyahan (Kajimu) spesial Ramadan 1446 H, Jumat, 21 Maret 2025.
Kajian yang bertemakan “ZIS (Zakat, Infak, Sedekah) sebagai Jalan Menuju Taqwa” ini, dipandu langsung Kepala LP3IK Ummat. Acara berlangsung dengan khidmat, civitas akademika dan masyarakat sekitar antusias hadir mendalami makna serta urgensi ZIS dalam kehidupan sosial dan kegamaan.
Tak hanya kajian, kegiatan ini juga semakin bermakna dengan pembagian paket sembako kepada mereka yang membutuhkan. Hal tersebut sebagai bentuk nyata kepedulian di bulan suci. Acara puncak semakin meriah dengan pengumuman kejuaraan Festival Semarak Ramadan Mahasiswa 2025.
Isi Kajian Spesial Ramadan
Dalam kajiannya, Ustaz Muhammad Anugerah Arifin, M.Pd.I., menjelaskan, zakat bukan sekadar kewajiban ritual. Tetapi memiliki dimensi sosial yang mendalam.
Ia menjelaskan, zakat berfungsi untuk mensucikan jiwa serta meningkatkan rasa empati dan kepedulian sosial. Menurutnya, orang kaya yang terbiasa berbagi akan memiliki hati yang lebih lembut. Sementara, yang enggan berbagi cenderung memiliki hati yang keras dan kurang peka terhadap penderitaan sesama.
Ia juga menggarisbawahi, Ramadan adalah waktu terbaik untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah. Sebagaimana yang Rasulullah SAW., lakukan setiap Ramadan semakin meningkatkan kualitas sedekahnya.
Lebih jauh, ia mengulas tingkatan dalam berzakat, berinfak, dan bersedekah. Tingkatan tertinggi adalah mereka yang memiliki keimanan luar biasa. Seperti Abu Bakar As-Siddiq RA., yang menyumbangkan seluruh hartanya tanpa memikirkan dunia lagi.
Tingkatan menengah adalah mereka yang tetap bersedekah dalam porsi yang seimbang, sebagaimana dicontohkan Umar bin Khattab RA. Sementara itu, tingkatan terendah adalah mereka yang hanya menunaikan zakat wajib, tetapi menutup mata terhadap zakat sunnah. Sebagaimana yang Al-Ghazali sampaikan sebagai bentuk kelemahan iman.
Keikhlasan menjadi faktor kunci dalam berzakat dan bersedekah. Ada tiga indikator seseorang ikhlas: tidak membahas atau mengungkit amalannya, tidak terpengaruh oleh pujian maupun cacian, dan selalu merasa cukup dengan rezeki yang Allah SWT., berikan.
Ia juga mengingatkan bahwa zakat, infak, dan sedekah sebaiknya diberikan terlebih dahulu kepada keluarga dan orang-orang terdekat sebelum diperluas ke masyarakat luas. Dalam hal ini, Ummat telah menjalankan prinsip tersebut dengan memberikan bantuan kepada pegawai, dosen, dan masyarakat sekitar.
Semangat Berbagi di Bulan Ramadan
Rektor Ummat, Drs. Abdul Wahab, MA., dalam sambutannya menegaskan pentingnya semangat berbagi di bulan Ramadan. Ia berharap paket sembako yang dibagikan dapat memberikan manfaat nyata bagi para penerima. Serta, mengajak seluruh civitas akademika untuk terus mengamalkan nilai-nilai kepedulian sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Selain kajian dan pembagian sembako, acara ini juga menjadi ajang apresiasi bagi mahasiswa yang berpartisipasi dalam Festival Semarak Ramadan 2025. Lomba-lomba seperti tahfidz juz 30, tartil Qur’an, dan ceramah turut memeriahkan acara ini.
Kajimu spesial Ramadan 1446 H ini tidak hanya menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman keislaman. Tetapi juga memperkuat nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Semoga kegiatan ini menginspirasi lebih banyak individu untuk meningkatkan kepedulian dan kebermanfaatan bagi sesama, terutama di bulan suci Ramadan. (*)