Mataram (NTBSatu) – Tekanan ekonomi dan lapangan kerja yang minim, masih menjadi alasan kuat bagi warga Kota Mataram mencari peruntungan di luar negeri.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram hingga Maret 2025, sebanyak 169 orang telah terdaftar sebagai Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, H. Rudi Suryawan mengungkapkan, lonjakan pendaftaran cukup terasa saat Ramadan.
“Waktu itu tiap hari kami memverifikasi dan mewawancarai 10 sampai 20 orang. Sampai akhir Maret, totalnya sudah 169 orang,” ungkapnya, Selasa, 15 April 2025.
Sementara usai Lebaran Idulfitri, antusiasme masyarakat yang mendaftar melandai. “Baru dua orang yang mendaftar setelah Lebaran,” tambahnya.
Meski angka 169 orang di triwulan pertama ini terbilang cukup stabil, Rudi menyebut, jumlah tersebut masih tergolong kecil daripada daerah kantong PMI lainnya.
“Mataram bukan daerah kantong PMI. Tapi kalau dilihat tren tahunan, rata-rata 700 sampai 800 orang berangkat tiap tahun. Tahun lalu saja ada sekitar 760 orang,” ungkapnya.
Dari sebaran negara tujuan, Malaysia tetap menjadi destinasi favorit dengan 83 CPMI, disusul Singapura 18 orang, Arab Saudi 17 orang, Turki 12 orang. Kemudian, Kuwait dan Taiwan masing-masing 11 CPMI, serta Hongkong 8 orang.
Negara lainnya seperti Brunei Darussalam, Malta, Polandia, UEA, dan Kroasia masing-masing hanya mencatat satu hingga dua orang.
Menurut Rudi, daya tarik Malaysia berada pada sektor perkebunan.
“Di perkebunan tidak terlalu butuh skill khusus, yang penting fisik kuat dan sehat. Itu jadi peluang besar bagi warga yang ingin segera bekerja,” ujarnya.
Fenomena ini menunjukkan, meskipun lapangan kerja dalam negeri minim, semangat masyarakat Mataram untuk mencari nafkah di luar negeri tetap menyala.
“Data awal tahun ini menjadi sinyal bahwa pergerakan PMI asal Mataram akan tetap dinamis sepanjang 2025,” pungkas Rudi. (*)