Sumbawa (NTBSatu) – PINTAR, platform pengembangan angkatan kerja Indonesia mengadakan seri workshop bersama Prakerja dalam rangka mendorong kolaborasi antarsektor untuk menghadirkan solusi pendidikan yang inklusif.
Workshop yang bertemakan “pembelajaran sepanjang hayat” ini menyediakan wadah dialog bagi para pemangku kepentingan, ahli, dan masyarakat Sumbawa untuk bersama-sama membahas prioritas dan langkah praktis bagi perkembangan pendidikan.
Dengan adanya acara ini, diharapkan kedepannya akan ada lebih banyak lagi kolaborasi antara sektor swasta, publik, dan lembaga pendidikan, untuk mendorong kesinambungan program pembelajaran inklusif, seperti Prakerja.
Berita Terkini:
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
- NTB Butuh Rp6,7 Triliun Bangun Sport Center untuk PON 2028
Cahyo Prihadi, Direktur Pemantauan dan Evaluasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja mengatakan bahwa pemerintah membutuhkan sinergi dengan pihak-pihak swasta dan segenap ekosistem terkait demi mendukung efektivitas pelaksanaan program Kartu Prakerja.
”Keterlibatan lintas sektor dibutuhkan untuk memberikan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan tuntutan zaman dan mendukung seluruh proses pelaksanaan program Prakerja, baik itu registrasi, penyaluran dana yang mudah dan aman, juga evaluasi program”, tambahnya.
Dalam workshop tersebut, Ray Pulungan, CEO PINTAR, menjelaskan bahwa tantangan yang dihadapi angkatan kerja Indonesia terasa lebih krusial di daerah-daerah luar Jawa di mana mayoritas institusi pendidikan, lembaga pelatihan, serta pusat industri berada.
“Untuk itu, platform digital seperti PINTAR hadir guna memperluas akses ke pembelajaran.
PINTAR berada di tengah institusi pendidikan, pelatih keterampilan, lembaga penempatan pekerja, serta asosiasi industri, sehingga kami bisa bantu mendorong mobilitas tenaga kerja Indonesia melalui produk dan layanan bernilai tinggi. Misalnya, perkuliahan online, pelatihan in-demand, dan program mentor-praktisi dari industri,” kata Ray.
Menurut Dr. Budi Prasetiyo, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbawa, “Menata dan membangun peradaban dimulai dari pendidikan, dilakukan dengan prinsip kebersamaan, dan dengan jalan kolaborasi.”
Tentang PINTAR
Sejak berdiri di tahun 2013, PINTAR telah berhasil membantu lebih dari 30.000 siswa, 200.000 karyawan, dan 2.000.000 individu lainnya dalam meningkatkan keterampilan dan mencapai karier yang lebih baik.
Komitmen dan dampak yang diberikan oleh PINTAR berhasil membuat platform ini kembali dinobatkan sebagai “Top 50 Promising EdTech in Southeast Asia 2023” oleh HolonIQ.
Layanan yang diberikan oleh PINTAR menyasar kebutuhan berbagai segmen. Mulai dari program perkuliahan online dengan harga terjangkau, pengembangan karyawan, pelatihan B2C, hingga layanan penempatan kerja.
Berita Terkini:
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
- NTB Butuh Rp6,7 Triliun Bangun Sport Center untuk PON 2028
Sejak tahun 2022, PINTAR telah hadir di Sumbawa melalui program kemitraan dengan Amman Mineral Internasional. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 300 warga Sumbawa dan Sumbawa Barat yang mengikuti program pelatihan dan pendidikan Amman. Program-program tersebut adalah pelatihan alat berat, digital skill, network dan software engineer, serta program vokasi.
Ke depannya, PINTAR akan menjadi pusat dalam ekosistem pengembangan angkatan kerja yang menghubungkan institusi pendidikan, pelatih keterampilan, dan pelaku industri untuk dapat memfasilitasi mobilitas pekerja di pasar kerja.
Mitra Prakerja yang Terus Berkomitmen
PINTAR memainkan peran kunci dalam program Prakerja sejak tahun 2020. Hingga saat ini, program Prakerja telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 16,4 juta warga negara Indonesia. PINTAR sebagai salah satu digital platform-nya telah aktif membantu dalam mencapai tujuan program tersebut.
Program Prakerja adalah sebuah program inklusif berupa beasiswa pelatihan yang bisa diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia dari usia 18-64 tahun. 44% penerima Prakerja berasal dari kelompok 40% termiskin di Indonesia.
Berita Terkini:
- Dunia WWE Berduka, Rey Mysterio Meninggal Dunia
- DAK Fisik Tahap III Pemprov NTB Terancam Tidak Cair, Sekda: Semua Sudah Clear
- TPA Kebon Kongok Overload, Iqbal Janji Pengelolaan Sampah Jadi Prioritas
- NTB Butuh Rp6,7 Triliun Bangun Sport Center untuk PON 2028
Pelatihan yang disediakan oleh Prakerja berhasil meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan baru hingga 18%. Di samping itu, penerima Prakerja juga memiliki pendapatan yang lebih tinggi hingga Rp122.500 dibandingkan dengan non-penerima.
“Perusahaan bersama pemerintah akan berperan sebagai katalis untuk mendorong terjadinya pembelajaran pasca pendidikan formal”, ungkap Ray Pulungan. (HAK*)