11.000 Warga Palestina Meninggal Selama 5 Minggu Perang, AS Tiba-tiba Mengaku Prihatin

Mataram (NTBSatu) - Amerika Serikat (AS) tiba-tiba mengekspresikan keprihatinanannya terhadap jumlah kematian warga Palestina di Jalur Gaza. Para pejabat kesehatan mencatat bahwa jumlah korban akibat serangan udara Israel selama lima minggu terakhir mencapai 11.000 orang. Baca Juga : 94 Rumah di Kota Bima Terdampak Puting Beliung, Wali Kota Langsung Meninjau Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken menyatakan hingga saat ini, sudah terlalu banyak warga sipil Palestina yang menjadi korban. Hal itu diungkap Blinkin saat kunjungan luar negeri ke India. "Terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh; terlalu banyak yang menderita dalam beberapa minggu terakhir ini," kata Blinken, dikutip dari Reuters dan CNA, Sabtu, 11 November 2023. Baca Juga : Pelaksanaan Uji Kompetensi PPPK Diundur, Pemkot Mataram Pastikan Lakukan Tes Secara Transparan Melansir dari cnbcindonesia.com, Blinken memberi sambutan positif terhadap jeda kemanusiaan Israel selama empat jam yang diumumkan oleh Gedung Putih pada Kamis 9 November 2023. Blinken mengatakan, Israel saat ini semakin mendapat seruan untuk menahan diri dalam perang yang telah berlangsung selama sebulan dengan Hamas, namun mengatakan para militan, yang menyerang Israel pada 7 Oktober dan menyandera, akan memanfaatkan gencatan senjata untuk berkumpul kembali. Baca Juga : 94 Rumah di Kota Bima Terdampak Puting Beliung, Wali Kota Langsung Meninjau "Israel kini melancarkan perang terhadap rumah sakit di Kota Gaza," kata Mohammad Abu Selmeyah, Direktur Rumah Sakit Al Shifa. Dia kemudian mengatakan bahwa sedikitnya 25 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sekolah Al-Buraq di Kota Gaza, tempat orang-orang yang rumahnya hancur berlindung. Baca Juga : Pelaksanaan Uji Kompetensi PPPK Diundur, Pemkot Mataram Pastikan Lakukan Tes Secara Transparan Para pejabat Gaza mengatakan rudal-rudal yang mendarat di halaman Al Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, pada dini hari. Rudal juga merusak Rumah Sakit Indonesia dan dilaporkan membakar rumah sakit kanker anak Nasser Rantissi. Militer Israel kemudian mengatakan bahwa proyektil yang salah sasaran yang diluncurkan oleh militan Palestina di Gaza telah mengenai Shifa. Rumah sakit tersebut berada di bagian utara Gaza, tempat Israel mengatakan militan Hamas yang menyerangnya bulan lalu terkonsentrasi dan penuh dengan pengungsi serta pasien dan dokter. Baca Juga : 94 Rumah di Kota Bima Terdampak Puting Beliung, Wali Kota Langsung Meninjau Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy mengatakan markas besar Hamas berada di ruang bawah tanah rumah sakit Shifa, yang berarti rumah sakit tersebut dapat kehilangan status perlindungannya dan menjadi target yang sah. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra mengatakan Israel telah mengebom gedung rumah sakit Shifa sebanyak lima kali. "Seorang warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan dini hari itu," katanya melalui sambugan telepon. (SAT) Baca Juga : Pelaksanaan Uji Kompetensi PPPK Diundur, Pemkot Mataram Pastikan Lakukan Tes Secara Transparan