“Alhamdulillah semua elemen masyarakat di berbagai dunia menjadikan masalah Palestina sebagai atensi mereka, termasuk kita di NTB. Karena secara tidak langsung kita merasakan juga apa yang sedang dirasakan bangsa Palestina berupa kesedihan dan kepedihan yang sangat mendalam karena kehilangan sanak keluarga, harta, dan kedamaian,” katanya.
Sementara, Siti Maryam mengungkapkan, donasi ini berawal dari ajakan secara bercanda di grup WhatsApp, tetapi kemudian mendapatkan sambutan positif dari kawan-kawan alumni.
“Alhamdulillah dalam dua hari terkumpul infak sebesar Rp8,6 juta dan hari ini kami mewakili teman-teman alumni menyerahkan melalui Baznas Provinsi NTB. Karena kami percaya dan yakini Baznas NTB adalah salah satu lembaga yang memiliki kredibilitas yang baik dan infak kami ini akan sampai ke Palestina,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Beredar SK BKN, Sekda Lalu Gita Beralih Jadi Dosen Sejak 1 Juni 2025
- Kisah Low Tuck Kwong Sang Penguasa Energi yang Menggali Triliunan di Tanah Borneo
- Rangkap Jabatan Wamen dan Komisaris BUMN, Segini Gaji Giring Ganesha
- Mengenal Zona Megathrust Banda, Menyimpan Potensi Gempa Dahsyat
Ia juga mengatakan, pihaknya memilihi Baznas NTB karena takut infak tersebut disalurkan pada lembaga yang tidak tepat.
Sementara, Ahsanul Khalik menyebut, walaupun penggalangan itu sifatnya spontan, tapi memiliki makna bahwa penderitaan bangsa Palestina adalah penderitaan umat Islam dunia, termasuk di NTB.
“Itulah yang kemudian melahirkan semangat dari Alumni SMPN 1 Masbagik mengambil bagian sebagai wujud salam kemanusiaan kita dari NTB. Harapan kami tentunya infak dari berbagai lembaga yang ada di NTB semoga juga terus bermunculan dan bisa disalurkan melalui Baznas Provinsi NTB,” ucapnya. (MKR)