Mataram (NTBSatu) – Anggota Bawaslu NTB Suhardi mengatakan, politisasi Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) lebih berbahaya dari politik uang.
“Lebih berbahaya politisisasi SARA, politik identitas. Tetapi kalau money politic bisa jadi sebulan dua bulan kalau uangnya habis, bisa hilang,” jelasnya pada Kamis, 9 November 2023.
Dampak dari politisasi SARA lebih signifikan dibanding politik uang.
Jika uang sebagai modal logistik politik, akan dengan mudah menghilang.
Berita Terkini:
- Harga iPhone 14 Series Anjlok Usai Berhenti Diproduksi Apple
- P&G Bakal PHK 7.000 Karyawan Secara Global
- Beredar SK BKN, Sekda Lalu Gita Beralih Jadi Dosen Sejak 1 Juni 2025
- Kisah Low Tuck Kwong Sang Penguasa Energi yang Menggali Triliunan di Tanah Borneo
“Tapi politik identitas sampai dengan hari ini masih kerasa dia, sehingga ini yang mesti menjadi musuh bersama,” ungkapnya.
Ditanya mengenai, kondisi terkini di NTB, ia mengungkapkan, “jualan” isu politik identitas meningkat signifikan.
“Saat ini agak signifikan peningkatan dengan jualan isu politik identitas,” tandasnya. (ADH)