Mataram (NTBSatu) – Anggota Bawaslu NTB Suhardi mengatakan, politisasi Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) lebih berbahaya dari politik uang.
“Lebih berbahaya politisisasi SARA, politik identitas. Tetapi kalau money politic bisa jadi sebulan dua bulan kalau uangnya habis, bisa hilang,” jelasnya pada Kamis, 9 November 2023.
Dampak dari politisasi SARA lebih signifikan dibanding politik uang.
Jika uang sebagai modal logistik politik, akan dengan mudah menghilang.
Berita Terkini:
- 2 Pejabat Pemprov NTB Dilaporkan ke Polisi Buntut Perusakan Tambang Galian C di Lombok Timur
- NTB Dukung Gerakan Nasional Pangan Merah Putih Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan
- Salat Jumat Bareng, TGB Titip Perbaikan dan Pengembangan Islamic Center kepada Bang Zul
- Dosen dan Mahasiswa Ummat Terapkan Teknologi Mesin Peras Santan Otomatis untuk Pengolahan Minyak Kelapa di Desa Beleka
“Tapi politik identitas sampai dengan hari ini masih kerasa dia, sehingga ini yang mesti menjadi musuh bersama,” ungkapnya.
Ditanya mengenai, kondisi terkini di NTB, ia mengungkapkan, “jualan” isu politik identitas meningkat signifikan.
“Saat ini agak signifikan peningkatan dengan jualan isu politik identitas,” tandasnya. (ADH)