Sentot Akui Izinkan PT AMG Pakai “Surat Sakti” Untuk Pengapalan
Mataram (NTBSatu) – Sidang perkara korupsi pasir besi Lombok Timur terus berlanjut di PN Tipikor Mataram. Kali ini mantan tersangka Sentot Ismudianto Kuncoro memberi kesaksian di hadapan majelis hakim.
Sentot yang juga mantan Kepala Syahbandar Unit Pelabuhan Kayangan Kelas III Lombok Timur mengaku, PT AMG melakukan pengapalan selama 32 kali. Selama itu juga menggunakan “surat sakti” sebagai kelengkapan dokumen Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Berita Terkini:
- Efisiensi Anggaran, Santunan Kematian Warga Mataram Dipangkas Rp200 Juta
- BKD Kota Mataram Mulai Penataan Besar-besaran Aset Warisan Lobar
- Kejati Mangkir, Sidang Praperadilan Dua Tersangka Kasus Dana “Siluman” DPRD NTB Ditunda
- Capaian Monev Diapresiasi Gubernur, KI NTB Siap Gelar Anugerah 2025
Sentot mengakui dirinya menemukan adanya kekurangan berkas yang diajukan perusahaan yang beraktivitas di Dusun Dedalpak, Desa Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur tersebut.
Karena itu, dia meminta yang bersangkutan melengkapi dokumen tersebut. Salah satunya, yang berisi bahwa pembayaran PNBP akan dilakukan PT AMG.
Kemudian PT AMG menggunakan “surat sakti” dari mantan Kadis ESDM NTB untuk melengkapinya.



