
Memiliki ayahanda seorang guru, menjadikannya tahu persis, bagaimana di dalam senyap, seorang pendidik bekerja dua kali lebih keras dibanding murid-muridnya karena guru tidak hanya mengajar, tapi juga menginspirasi, dan memotivasi pada saat bersamaan.
Bagaimana seorang guru di luar jam pelajaran yang harus merencanakan, menilai, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak didiknya.
Dan bagaimana komitmen dan pengorbanan seorang guru menghabiskan waktu, tenaga, dan hati mereka untuk membangun masa depan murid-murid mereka, bahkan ketika dunia tidak melihatnya.
Baca Juga : Hasil Penjualan Tiket Rp73 Miliar, Total Perputaran Uang MotoGP Mandalika 2023 Tembus Rp914 Miliar
Karenanya, ia mengungkapkan, betapa mengabdi dan berbhakti kepada para guru, tidaklah cukup hanya dengan kata-kata. Namun, haruslah dilakukan dengan aksi dan tindakan nyata.
Itulah mengapa, kepada para gurunya semenjak menjalani pendidikan dasar hingga ke sekolah menengah, IJU tak pernah sedikitpun alpa. Dia rutin bersilaturahmi dan mengunjungi mereka dengan mendatanginya langsung di kediaman masing-masing.
Lulus dan melanjutkan pendidikan ke tahap lebih tinggi, tak pernah membuat silaturahmi IJU dengan para gurunya terputus. Dan hal itu, tak hanya dilakukan IJU semasa satu setengah dekade terakhir dirinya menjabat sebagai Anggota DPRD di Gumi Patut Patuh Patju.
Baca Juga : Struktur Gerindra NTB Mendadak Dirombak, Ale Tanggapi Namanya Diganti Farin