Mataram (NTB Satu) – Indonesia saat ini, berdasarkan data Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek mempunyai jumlah guru sebanyak 3,3 juta yang tersebar di sekolah negeri seluruh Indonesia. Namun, jumlah tersebut berpotensi menurun drastis pada tahun 2024, hingga bisa menyebabkan Indonesia darurat kekurangan guru.
Hal tersebut disebabkan setiap tahunnya ada sekitar 70.000 guru yang masuk masa pensiun. Lantas bagaimana antisipasi dari Kemendikbudristek melihat fenomena ini?
Berita Terkini:
- Tuai Banyak Kritikan, Mori Hanafi Pastikan NTB Tetap Jadi Tuan Rumah PON 2028: Kesiapan Venue 80 Persen
- Mau Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih? Ini Syarat dan Susunannya
- RSUD H. Moh Ruslan: Sebuah Penghormatan Mengabadikan Pengabdian bagi Peletak Fondasi Kesehatan Kota Mataram
- Ekonomi NTB Lesu, Alarm Bagi Pemprov NTB tak Bergantung dari Sektor Tambang
Melalui Direktur Jenderal GTK Kemendikbudristek, Nunuk Suryani mengatakan, pihaknya telah melakukan antisipasi hal itu sejak 2021 dengan melakukan rekrutmen ASN PPPK guru. Dalam dua tahun terakhir, 2021 dan 2022, Kemendikbudristek telah merekrut guru sebanyak 544.000 orang.
Bahkan untuk tahun ini, kata Nunuk, pihaknya menargetkan akan ada 600.000 guru yang direkrut, meski pemerintah daerah masih mengusulkan sebanyak 300.000.
“Tahun 2024 memang masih ada kekurangan, namun jumlahnya tidak sampai 1,3 juta guru. Ini karena kami sudah melakukan mitigasi dari sekarang,” paparnya, dikutip dari laman resmi Kemendikbudristek, Selasa, 19 September 2023.