Mataram (NTB Satu) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB mengajak Desa Wisata Banyumulek, Lombok Barat, untuk berkolaborasi melestarikan kerajinan gerabah. Sebab, Desa Wisata Banyumulek ini terkenal sebagai sentra kerajinan gerabah di Pulau Lombok.
Kepala Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Brida NTB, Lale Ira Amrita Sari, ST., menjelaskan, kolaborasi yang akan dibangun ini dalam bentuk rangkaian kunjungan eduwisata.
“Karena kami melihat Desa Wisata Banyumulek ini cocok untuk dijadikan sebagai tempat wisata edukasi. Dari segi sejarahnya menarik sampai bisa belajar cara membuat gerabahnya,” jelasnya, Senin, 11 September 2023.
Sehingga, ketika pengunjung yang datang kunjungan eduwisata ke Brida NTB, lanjutnya, bisa berkunjung juga ke Desa Wisata Banyumulek.
“Dengan adanya kunjungan ke Desa Wisata Banyumulek, pelaku kerajinan gerabah akan mendapatkan dampaknya. Mulai dari tingkat kunjungan dan dampak ekonomi juga. Jadinya, pariwisata NTB, terutama desa-desa wisata bangkit,” tambahnya.
Berita Terkini:
- Kontraktor Kasus Disperindag Kembali Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Puskesmas Dompu
- Gudang Logistik KPU Kota Mataram Tergenang Air, Ribuan Kotak Suara Dipindahkan ke Selagalas
- Farin Tampil Memukau di Debat Kedua Pilbup Lombok Barat, Jawab Pertanyaan dengan Cerdas Lugas dan Tepat Sasaran
- Nelayan Lombok Timur Tangkap Buaya Besar di Keramba Udang
Ajakan kolaborasi ini pun, ungkap Lale, masih dalam proses dan pembahasan dengan pihak Desa Wisata Banyumulek.
“Bahkan rencana kolaborasi ini sudah kami usulkan juga ke Bappenas. Agar Desa Wisata Banyumulek yang dulu sangat terkenal ini, bisa terkena dampak dengan kunjungan eduwisata kami,” ujarnya.
Selain rencana memasukkannya sebagai kunjungan eduwisata, pihaknya juga sedang merencanakan untuk mengajak kolaborasi dengan menggelar mini event. Mini event tersebut adalah belajar gerabah.
“Jadi saat datang ke Brida NTB untuk kunjungan eduwisata, pengunjung yang datang bisa belajar buat gerabah. Hal ini juga dapat menjadi salah satu pengalaman pengunjung ketika berkunjung,” ungkapnya.
Rencana ini pun, kata Lale, akan menjadi rangkaikan dengan kegiatan mini event yang lain, sehingga pengunjung yang datang bisa memilih.
“Mini event ini rencananya akan kami mulai tahun depan. Untuk anggarannya sudah kami persiapkan juga, tinggal hal-hal teknisnya saja, seperti siapa guru gerabah yang akan mengajarkan dan peralatannya,” tuturnya. (JEF/*)