Mataram (NTB Satu) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) NTB kembali menggelar School Academy untuk menjembatani dan mewadahi generasi Z untuk mengembangkan kemampuannya dalam bidang pemrograman.
Kegiatan ini merupakan kedua kalinya digelar selama Brida NTB terbentuk dan untuk tahun 2023 kegiatannya telah dibuka tanggal 11 Agustus 2023 lalu. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga bulan sampai Oktober 2023 mendatang.
Para peserta kegiatan akan diajarkan beberapa materi inti selama pelatihan, seperti kompetensi full-stack typescript yang merupakan fitur untuk mengembangkan suatu perangkat lunak berupa situs website dan aplikasi mobile. Kemudian, UI/UX design sebagai fitur pendukung dalam pembuatan website dan aplikasi.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Brida NTB, Ahmad Muslim, S.Pd. M.M.Inov., menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaring anak-anak muda yang ingin memiliki kemampuan andal di bidang pemrograman dan sejenisnya.
“Manfaat program ini yaitu siswa atau mahasiswa mampu menyusun algoritma program, menguasai dasar pemrograman, menguasai dasar pengembangan aplikasi, sertifikat keahlian bertaraf provinsi, pengalaman proyek pengembangan aplikasi, pengembangan CV dan portofolio, serta bantuan pemerintah untuk pengembangan proyek lebih lanjut,” terangnya, Senin, 21 Agustus 2023.
Ia juga menerangkan, kalau kegiatan ini lahir untuk menjawab tantangan era digital yang semakin membutuhkan kecakapan sumber daya manusia di bidang pemrograman.
Setelah lulus, para peserta dari kegiatan ini diharapkan bisa langsung terserap di dunia kerja, maupun melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi hingga luar negeri.
“Kita harapkan ketika mereka lulus, yaitu masuk ke pasar kerja dengan keterampilan yang dimiliki atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” harapnya.
Selain School Academy, pihaknya juga menggelar pelatihan riset dan kelas robotik pada tahun lalu untuk menjembatani komunitas muda yang generasi Z di NTB.
“Tahun kemarin itu pelatihan riset, kita kumpulkan para riset remaja tingkat SMA dan mahasiswa untuk mendapat rangsangan supaya menjadi peneliti-peneliti muda NTB di masa mendatang. Tahun ini sudah kita laksanakan juga kelas robotik, pelajar SMP dan SMA yang tergabung dalam ekstrakurikuler sekolahnya, kita berikan wadah untuk mengerjakan hobinya dengan dimentori kampus-kampus luar negeri,” jelasnya. (JEF/*)