Mataram (NTBSatu) – Memasuki puncak El Nino pada bulan Agustus hingga Oktober yang akan dihadapi oleh Indonesia lebih khusus Provinsi NTB, maka upaya antisipasi baik pada aspek pertanian, kerawanan pangan, hingga dampak sosial perlu menjadi perhatian bersama.
Diketahui, El Nino merupakan pola perubahan cuaca yang menyebabkan kondisi kekeringan yang sangat panjang hingga berkurangnya curah hujan.
Oleh karena itu, DPRD NTB melalui Ketua Komisi II Lalu Satriawandi berharap agar penanganan dampaknya diatensi dengan serius pada seluruh daerah di Provinsi NTB.
“Paling tidak yaa untuk menghadapi itu, pemerintah harus segera melakukan koordinasi baik antar pemerintah provinsi maupun kabupaten kota dalam rangka menghadapi El Nino yang diduga akan terjadi sangat panjang,” jelas politisi Golkar tersebut Rabu, 23 Agustus 2023.
Menilik kerentanan dari bencana El Nino tersebut, bidang pertanian hingga ketersediaan pangan akan berpotensi menjadi ancaman utama.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin limpo dalam kunjungannya di NTB baru-baru ini telah mendorong Provinsi NTB menjadi daerah penyangga utama bagi ketersediaan pangan di kawasan Indonesia Timur.
Salah satunya dengan mempelopori penanaman benih inpari 48 blas dan benih padjajaran agritan, sebagai benih genjah.
Baca Juga: