Untuk itu, ia berharap di tahun 2024 nanti ada pengadaan buku-buku baru yang bisa dibaca oleh pustakawan. Sehingga, keberadaan perpustakaan baru itu bisa dikunjungi oleh para pembaca dengan koleksi beragam.
“(Kebutuhan) 100.000 buku lah perkiraan buku per tahunnya dengan anggaran per tahunnya Rp100.000 juta untuk alokasi anggaran untuk kebutuhan bukunya,” ujarnya.
Gedung baca yang berada di kawasan wisata literasi bumi perkemahan Jaka Mandala ini mengusung konsep layanan perpustakaan modern.
Baca Juga:
- Perbaiki Kualitas Sekolah di Sumbawa, Pjs Bupati Akomodir Masukan dari Para Kepala Sekolah
- Warga Desak Tangkap Pemilik Tambang Ilegal yang Marak di Lombok Timur
- Hari Kesadaran Nasional, Plh Kepala Diskominfotik NTB Ingatkan Jajarannya tentang Kesadaran Moral
- Iqbal-Dinda Siapkan Paparan 70 Agenda Strategis Hadapi Debat yang Digelar KPU
Kata Mahdi, sekarang pihaknya terus mengambangkan dan menyelesaikan fasilitas sesuai standar perpustakaan nasional, dengan harapan orang-orang yang berkunjung ke perpustakaan itu merasa nyaman dan senang.
“Perpustakaan ini dia akan dibuat rumah kedua bagi masyarakat,” ungkapnya.
Sebagai informasi, gedung layanan ini dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Perpustakaan Nasional sekitar Rp14,2 miliar.
Berdiri di atas lahan seluas 500 meter persegi. Anggaran pembangunan disediakan pemerintah pusat, sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) menyiapkan lahannya. (MYM)