Mataram (NTB Satu) – Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Balai Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan (BP2TP) Provinsi NTB melakukan monitoring kebun induk kepala dalam unggul lokal milik masyarakat pada Kelompok Tani (Poktan) perkebunan di Desa Karang Kerakas, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Timur (KLU).
Proses monitoring dan evaluasi tersebut didampingi oleh Ditjen Kementerian Pertanian Republik Indonesia, pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Tujuan dilakukan kegiatan ini sebagai bahan penilaian untuk digunakan dalam mengambil keputusan dan menentukan perencanaan di masa mendatang terhadap pelaksanaan program yg sedang berjalan.
Kelapa dalam unggul lokal di KLU ini merupakan milik kelompok tani karya muda dengan total luas lahan sekitar 18 Hektare dengan total pit sekitar 400.
Baca Juga:
- DLHK NTB Sulap Gunung Sampah Jadi Taman Edukasi Landfill Hill
- Petani di Dompu Tewas Kesetrum Perangkap Babi
- Proyek DAK Fisik SMKN 3 Mataram Tetap Berjalan Meski Kasus Dugaan Pungli Kabid SMK NTB Ramai
- HUT Ke-66 NTB, Lalu Hadrian Irfani: Semoga Makmur Mendunia!
Sementara itu, kondisi kebun secara umum baik, namun terdapat beberapa pohon yang terkena serangan hama oryctes, penyakit busuk tanaman, dan tersambar petir. Pemeliharaan berupa pemupukan belum dilakukan oleh petani.
Sebelumnya, Distanbun NTB juga melakukan evaluasi kelayakan kebun sumber benih kelapa dalam varietas unggul lokal. Evaluasi itu dilaksanakan di wilayah Kabupaten Lombok Utara.
Kegiatan evaluasi ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pekan sebelumnya. Kegiatan ini diawasi langsung oleh Pengawas Benih Tanaman Perkebunan, M. Syahroni beserta Tim Teknis Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Provinsi NTB.
“Kami melakukan proses mapping lokasi kebun dan taging pohon induk terpilih dari kebun sumber benih kelapa dalam. Dalam rangka kegiatan evaluasi kebun, salah satu yang perlu dilakukan adalah mengukur ulang luasan kebun sumber serta memastikan kembali jumlah pohon induk terpilih pada areal tersebut,” kata Syahroni. (MYM)
