“Kadang digunakan oleh konsultan politik tertentu yang tidak mau bermain fair, lalu ada tim sukses serta partai politik yang bisa saja tidak mau bermain fair,” katanya.
Dalam arti yang lebih luas, ia menjelaskan bahwa sebenarnya politik identitas itu tidak akan berbahaya asalkan tidak digunakan dalam konteks kampanye hitam atau black campaign.
Baca Juga:
- Warga Poto Tano Terseret Banjir Belum Ditemukan
- LIPSUS – Dag..Dig..Dug Proyek DAK Dikbud
- MotoGP Mandalika 2025 Digelar Awal Oktober, Cek Tanggalnya!
- Haul Gusdur ke-15 di NTB: Menajamkan Nurani untuk Asah Kepekaan
“Politik identitas digunakan dalam black campaign itu yang keliru,” imbuhnya.
Padahal menurutnya, politik identitas bisa saja dapat menjadi suatu perekat atau alasan tertentu bagi pemilih dalam menentukan pilihannya.
“Identitas itu tidak salah dalam batasan untuk alasan memilih jika digunakan sebagai alasan individu, dan akan menjadi masalah digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi orang dalam hal-hal yang negatif,” tandasnya. (ADH)