Mataram (NTB Satu) – BMKG memperkirakan potensi kekeringan masih terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada awal Juli 2023. Kondisi iklim wilayah NTB memiliki potensi curah hujan pada dasarian III Juni 2023 dalam kategori Rendah (0 hingga 50 mm per das) ke Menengah (51 hingga 100 mm per das) dan terjadi di seluruh wilayah NTB.
Berdasarkan keterangan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, curah hujan tertinggi terjadi di Pos Hujan Palibelo Teke, Kabupaten Bima sebesar 78 mm/dasarian. Bawah Normal (BN) di Pulau Lombok dan Atas Normal (AN) di Pulau Sumbawa.
Baca Juga:
- Orasi Iqbal saat Kampanye Akbar di Kandang Rohmi-Firin: NTB Miskin, Bukti Salah Kelola
- Bawaslu Telusuri “Live” KPU Tayangkan Hasil Survei Jelang Debat Pilgub NTB
- Wujudkan Wilayah Bebas Korupsi, Plt Inspektur Pimpin Apel Integritas di RSUD Sumbawa
- KPU Tayangkan Survei Elektabilitas Paslon: Tim Rohmi-Firin Layangkan Protes, Zul-Uhel Serahkan ke Bawaslu
Forecaster on Duty BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Nindya Kirana menjelaskan, wilayah Provinsi NTB yang mengalami hari tanpa hujan berturut-turut berada di wilayah Kabupaten Lombok Timur selama 86 hari dengan kategori kekeringan ekstrem panjang. “Secara umum NTB berada di kategori ‘Menengah’ (11 hingga 20 hari) hingga ‘Sangat Panjang’ (31 hingga 60 hari),” ungkapnya pada Jumat, 30 Juni 2023.
Pihak BMKG NTB memperingatkan, kekeringan secara meteorologis pada level awas terdapat di Kabupaten Lombok Timur (Kecamatan Sakra Barat, Suela, Sambelia), Kabupaten Bima (Kec. Wawo), Kabupaten Utara (Kec. Bayan) dan Kabupaten Sumbawa (Kec. Lape).