Mataram (NTB Satu) – Protes mahalnya biaya pendaftaran jalur mandiri di Universitas Mataram (Unram) kian membesar. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unram pun telah melaksanakan aksi demonstrasi yang menentang hal tersebut, Selasa, 20 Juni 2023.
Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Unram, Martoni Ira Malik menjelaskan, bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan membawa 14 isu. Namun, isu utamanya adalah mahalnya biaya pendaftaran jalur mandiri di Unram.
“Mahalnya itu karena naiknya dua kali lipat. Sebelumnya Rp250 ribu menjadi Rp500 ribu. Hal itu yang menjadi landasan kami untuk mengadakan aksi hari ini,” jelasnya, saat ditemui usai aksi, Selasa, 20 Juni 2023.
Baca Juga:
- Jeritan Masyarakat Akibat Tambang Ilegal di Lantung: Pertanian tak Tumbuh, Banyak Ternak Mati
- Bertemu Bappeda NTB, Iqbal Tekankan Dukung Program Makan Bergizi Gratis
- Realisasi DAK Fisik NTB Memprihatinkan, Pemprov Ogah Bayar Proyek Pakai APBD
- DLH Kota Mataram Lakukan Perantingan di Dua Jalan Protokol
Dirinya bersama mahasiswa lain yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unram Melawan, tidak tiba-tiba langsung mengadakan aksi begitu saja. Pihaknya telah melakukan kajian dengan melihat beberapa pasal yang sekiranya cacat secara formil dan cacat pengeimplementasian dari pihak Unram.
“Kami juga ada investigasi terkait kenaikan biaya pendaftaran jalur mandiri. Ini baru mendaftar ikut jalur mandiri, bukan sudah pasti masuk menjadi mahasiswa baru. Serta kami melihat ada beberapa indeks yang harus diperhatikan dari pihak Unram,” ujarnya.
Martoni pun membeberkan hasil kajian pihaknya mengenai mahalnya biaya jalur mandiri di Unram. Ia menemukan, ada beberapa pasal yang seharusnya menjadi pertimbangan kondisi perekonomian masyarakat sekitar.