Hal serupa juga dilontarkan Kasat Reskrimum Polda NTB, Kombes Pol Teddy Ristiawan. Menurutnya, banyak calon PMI ilegal yang berangkat ke luar negeri dengan berbagai alasan.
“Ada yang mengaku pergi jalan-jalan, ada yang mau pergi beribadah, dan lain-lain,” ucapnya.
Karena itu, pihak bandara mengalami sedikit kesulitan mendeteksi secara mendalam, apakah mereka ingin pergi bekerja atau memiliki alasan lain.
Lihat Juga:
- Kalapas Lombok Barat Apresiasi Kedatangan Pj Gubernur NTB Memantau Warga Binaan
- Pj. Gubernur NTB Apresiasi Warga Binaan saat Mengunjungi Lapas Lombok Barat
- PRESiSI: Najmul – Kus Dipastikan akan Keluar Jadi Pemenang Pilkada Lombok Utara
- Unggul Quick Count, Iqbal Dapat Ucapan Selamat dari Kolega di Pemerintah Pusat
Teddy menjelaskan, Provinsi NTB merupakan salah satu daerah penyumbang PMI terbanyak di Indonesia. Berada di bawah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berangkat dari persoalan itu, Satgas TPPO Polda NTB membuka ruang untuk bekerja sama dengan instansi, lembaga maupun dengan NGO.
“Itu semua untuk mencegah keberangkatan masyarakat NTB yang akan bekerja di luar negeri secara ilegal,” tutupnya. (KHN)