“Saya sudah tahu kalau ini (penyaluran KUR, red) akan bermasalah. Makanya saya meminta bantuan,” jelasnya.
“Saya tidak ingat pasti jumlahnya. Yang jelas sekitar belasan. Sekitar Rp13 miliaran,” sambung Lalu Irham.
Saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan uang yang mengalir ke Krisbiantoro digunakan untuk apa?, Irham enggan menjawab detail. Menurut dia, yang seharusnya ditanya adalah Arif Rahman, adik ipar Moeldoko.
“Kalau saya dikejar (ditanya), mati nanti saya bu,” jawabnya cengengesan.
Lihat Juga:
- Survei FITRA NTB: Zul – Uhel Unggul di Lombok Tengah
- Parpol Koalisi 01 Protes Hasil Survei OMI, Nasdem NTB: Lihat Rekam Jejaknya
- Ombudsman NTB Soroti Kasus Galian C Ilegal Lombok Timur
- Tanggapi Laporan ke Bawaslu Kota Bima, Tim Iqbal Dinda: Kami Paling Sering Dilaporin
Pria bertubuh gemuk itu juga menceritakan kehebatan Krisbiantoro. Pasalnya, dia dengan mudah masuk ke beberapa kantor aparat penegak hukum.
Sampai saat ini, JPU tidak bisa menghadirkan Krisbiantoro dipersidangan. Alasannya, karena dia dalam keadaan sakit.
Namun, pada sidang pekan lalu, JPU memutuskan untuk membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Krisbiantoro di persidangan. Inti keterangan Krisbiantoro, dirinya mengakui menerima uang terkait KUR tersebut. (KHN)