Mataram (NTB Satu) – Beberapa pedagang Pasar Rembiga tertarik pada fasilitas yang telah disediakan oleh Dinas Perdagangan Kota Mataram, berupa etalase kaca, meja dan stan. Namun, salah satu pedagang yang sudah lama berdagang di Pasar Rembiga, Putu Seniharyani malah sebaliknya. Ia hanya ingin tetap di lokasi lama yang ia tempati selama kurang lebih 30 tahun.
“Saya cukup di sini saja, fasilitas yang disediakan hanya cukup untuk satu lapak saja, sedangkan saya punya empat lapak,” tuturnya Jum’at 26 Mei 2023.
Putu menjelaskan, dengan adanya fasilitas baru, beberapa pedagang yang awalnya berada di dalam pasar lebih memilih untuk menggunakan fasilitas Didag Kota tersebut.
Dengan adanya fasilitas baru pada Pasar Rembiga, membuat masyarakat dominan berkunjung ke lapak depan saja. Masyarakat pun sudah jarang mengunjungi lapak sebelumnya.
“Saya sudah diminta sama petugas untuk pindah dan menggunakan fasilitas baru, tapi bagaimana dengan barang-barang yang saya punya?” ucapnya.
Ia menambahkan, dengan adanya lapak baru dari Disdag Kota Mataram membuat penghasilannya menurun. Dari yang biasanya mendapatkan pemasukan hingga jutaan per hari dan sekarang malah sebaliknya. “Rp30 ribu sudah sangat bersyukur,” imbuhnya.
Selain itu, ia berharap kepada pemerintah terkait, untuk lebih mempertimbangkan kembali nasib para pedagang yang sebelumnya sudah lama berjualan di Pasar Rembiga, dan memberikan solusi untuk para pedagang yang memiliki lapak lebih dari kapasitas yang disediakan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan menghidupkan kembali pasar Rembiga. Dinas Perdagangan Kota Mataram mempersiapkan lapak di Pasar Rembiga sejak minggu lalu. Para pedagang bisa memanfaatkan lapak tersebut dari pagi hingga malam hari.
Para pedagang mendapatkan fasilitas berupa lapak, listrik dan air, pedagang pun masih bebas menggunakan lapak yang ada hingga jam berapa saja, sesuai kemampuannya.
Uun berharap dengan adanya lapak yang sudah ada, masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik, dan mulai memperkenalkan keberadaan pasar ini. (WIL)