Mataram (NTB Satu) – Peta persaingan Partai Politik di NTB akan berlangsung sengit di kontestasi Pileg 2024 mendatang. Itu dikarenakan setiap parpol ingin mendominasi jumlah perolehan kursi pada pertarungan pemilihan legislatif pada tingkat provinsi.
Seluruh partai politik di NTB telah memasang target yang sangat signifikan dengan berdasar pada komposisi Bacaleg.
Di mana pada Pileg nanti seluruh parpol akan bersaing di NTB memperebutkan suara 3.965.683 jiwa dengan komposisi 65 kursi di DPRD Provinsi.
Jumlah Daftar Pemilih Sementara (DPS) se-NTB sebanyak 3.965.683 jiwa. Pemilih potensial perempuan yakni mencapai 2.023.425 orang. Sementara laki-laki hanya 1.942.248 jiwa.
Perolehan kursi setiap Parpol di DPRD Provinsi NTB pada pileg 2019 terlihat relatif merata.
Pada pemilihan legislatif tahun 2019 lalu Partai Golkar dengan 10 kursi, Kemudian, Partai Gerindra dengan 9 kursi, PKS 7 kursi, PPP 7 kursi, Partai Demokrat 7 kursi, PKB 6 kursi, NasDem 5 kursi, PAN 5 kursi, PDIP 4 kursi, Partai Berkarya 2 kursi, PBB 2 kursi, Hanura 1 kursi.
Pada pemilihan legislatif tingkat Provinsi NTB terdiri dari 8 dapil. Di dapil NTB 1 yakni pada Kota Mataram 5 Kursi. Pada NTB 2 Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara 12 Kursi. Kemudian NTB 3 Kabupaten Lombok Timur Bagian Utara 9 Kursi. Dapil NTB 4 Kabupaten Lombok Timur Bagian Selatan 6 Kursi.
Dapil NTB 5 Kabupaten Sumbawa Barat dan Kabupaten Sumbawa 8 Kursi. Dapil NTB 6 Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, Kota Bima 11 Kursi. Dapil NTB 7 Lombok Tengah Bagian Utara 7 Kursi. Dan Dapil NTB 8 Lombok Tengah Bagian Selatan 7 Kursi.
Pengamat Politik Universitas Mataram Dr. Saipul Hamdi melihat persaingan partai di NTB relatif sama dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan kemampuan partai untuk menjaga konstituennya yang masih terlihat.
Partai tiga besar menurutnya masih akan mendominasi pada pemilihan legislatif. Golkar, Gerindra dan PKS diprediksi masih tetap bertahan untuk mendapatkan suara seperti sebelumnya bahkan bisa bertambah. Serta yang menarik baginya adalah Perindo dalam konstalasi politik di NTB.
“PKS masih kuat dengan adanya Bang Zul sama dengan Gerindra dan Golkar. Bahkan saya melihat Perindo bisa masuk tiga besar,” ujar Saipul Hamdi kepada NTB Satu.
Ia juga menilai partai yang tidak melahirkan regenerasi akan mengalami penurunan serta bisa merosot dalam perolehan suara nantinya.”PDIP stagnan di NTB tidak banyak terobosan, regenerasinya cukup lamban,” ujarnya.
Kemudian parpol yang masih mengandalkan nama-nama lama dalam komposisi bacalegnya menghadapi pileg nantinya akan memiliki peluang yang sama dengan partai yang disebutkan di atas.
Partai seperti PPP, Demokrat, PAN hingga PKB jika memiliki seluruh prasyarat untuk menjemput suara dan menjaga konstituen awalnya maka akan tetap bertahan. “Dewan yang sudah jadi agak cukup sulit dikalahkan,” katanya.
Kemudian ia menilai satu parpol yang akan naik secara signifikan yakni Partai Nasdem. Dimana ia melihat dominasi figur seperti Anies akan banyak berpengaruh terhadap perolehan suara Nasdem di NTB.
Direktur Islamic Culture Society ini melihat juga peluang dari partai baru seperti Gelora, Ummat, dan PKN masih belum bisa menyaingi partai-partai yang mendapat perolehan lima kursi ke atas.
Tetapi ia mengecualikan terhadap partai yang memperoleh kursi di bawah lima. Sebab ini menilai kekuatan partai dengan perolehan jumlah kursi yang kecil akan sangat rawan direbut oleh partai baru sebut saja Hanura, PBB, dan Berkarya.
“Partai baru tetap memiliki peluang,” tandasnya. (ADH)
Lihat juga:
- Kampanye Akbar Iqbal – Dinda di Kandang Rohmi – Firin Dipadati Lautan Manusia
- Oknum Personel Polda NTB Dilaporkan ke Polresta Mataram, Diduga Gelapkan Mobil Rp46 Juta
- Orasi Iqbal saat Kampanye Akbar di Kandang Rohmi-Firin: NTB Miskin, Bukti Salah Kelola
- Bawaslu Telusuri “Live” KPU Tayangkan Hasil Survei Jelang Debat Pilgub NTB
- Wujudkan Wilayah Bebas Korupsi, Plt Inspektur Pimpin Apel Integritas di RSUD Sumbawa
- KPU Tayangkan Survei Elektabilitas Paslon: Tim Rohmi-Firin Layangkan Protes, Zul-Uhel Serahkan ke Bawaslu