Daerah NTB

Merasakan Nyamannya Iktikaf di Islamic Center NTB

Mataram (NTB Satu) – Lantunan ayat suci Al-Qur’an terdengar jelas di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB, Senin malam, 17 April lalu. Selepas berbuka puasa, para jemaah tanpa henti berdatangan dari segala penjuru ke mesjid terbesar di Provinsi NTB tersebut.

Bahkan, selepas tarawih, jemaah dari berbagai arah masih terus berdatangan. Sebagian besar yang datang tak sendirian, mereka membawa beserta keluarga mulai dari ayah, ibu kakak, bahkan keponakan.

Selain untuk Salat Magrib hingga tarawih, jemaah berdatangan untuk iktikaf atau berdiam diri selama 10 hari di Masjid untuk fokus beribadah.

Tak heran, parkiran mobil maupun motor di Islamic Center selalu penuh.

“Saya sengaja datang pada saat Magrib, dan melanjutkan Salat Isya dan tarawih di sini, bersama keluarga dan mau Iktikaf di sini. InsyaAllah mau mencari keberkahan malam Ramadan khususnya malam ganjil, karena sekarang malam ke 27,” ujar Ningsih, salah seorang jemaah kepada NTBSatu.

Ningsih mengaku langganan melaksanakan Iktikaf di Masjid Hubbul Wathan bersama orangtua, kakak, dan keponakannya. Kenyamanan dirasakan Ningsih. Selain lokasinya cukup dekat dari tempat tinggalnya di Ampenan, Mataram.

IKLAN

“Cuma kedua orang tua saya yang pengen sekali iktikaf di sini sama yang lain, dengan formasi yang lengkap, Makanya sekalian saya ajak sekeluarga,” ujarnya

Ia tak menyangka, orang yang datang iktikaf di Masjid Hubbul Wathan tahun ini begitu ramai, Jumlahnya mencapai ratusan, bahkan mungkin ribuan, hal ini membuatnya dan keluarga begitu bersemangat untuk beribadah.

“Beda suasananya kita lihat yang datang semua ke sini salat malam, ngaji dan dzikir. Jadi ikut bersemangat ibadahnya,” tuturnya.

Iktikaf tahun ini juga menurutnya semakin nyaman karena fasilitas masjid terasa sangat lengkap. Khususnya pada pelayanan.

Jadi, jemaah tidak khawatir menginap bersama keluarganya. Kemudian tempatnya yang luas memungkinkan jemaah bisa merasakan suasana
yang lebih nyaman, tidak sumpek ketika ingin rehat beribadah selama ibadah iktikaf.

Ningsih bersama keluarganya, sepanjang malam melaksanakan salat malam, dizikir hingga membaca Al-Quran. Ketika merasa lelah, ia akan istirahat sebentar kemudian bangun kembali melaksanakan ibadah sampai waktu sahur tiba.

Hal tersebut ia lakukan selain untuk mendekatkan diri pada Allah SWT di bulan yang penuh kemuliaan, ia juga ingin memberikan contoh kepada ponakannya yang ikut iktikaf.

“Jadi ponakan-ponakan tahu apa itu iktikaf dan mereka juga bisa melihat teladan dari banyaknya orang, bukan hanya kita menyuruh atau memerintah, tetapi mereka bisa melihat sendiri dan mencontohnya,” ucapnya.

Dengan mereka ikut iktikaf di mesjid, keponakannya memiliki gambaran bagaimana aktivitas seorang muslim seharusnya selama Bulan Ramadan.

“Ramadan, banyak memiliki nilai-nilai agama bisa lebih kuat di tengah keluarga,” harapnya. (WIL)


Lihat juga:

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button