Kota Mataram

Unik, Laundry Pakaian di Dasan Agung Mencuci Pakai Tangan, Ternyata Ini Alasannya

Mataram (NTB Satu) – Biasanya usaha laundry atau penatu pakaian menggunakan alat mesin cuci. Tapi tidak dengan Octavia Megawati, dia membuka usaha mencuci baju menggunakan tangannya sendiri di Dasan Agung, Kota Mataram.

Usaha penatu pakaian tersebut sudah sudah dijalankan Octavia sejak bulan Februari 2022 lalu. “Awal mula saya membuka (laundry) hanya dengan modal nekat. Punya uang cuman Rp120 ribu. Cukup untuk beli plastik bungkus dan parfum laundry, isolasi dan nota,” katanya kepada NTBSatu, Minggu, 9 April 2023.

Alasannya membeli barang-barang tersebut karena saat itu dirinya tidak memiliki cukup modal untuk membeli mesin cuci. “Tidak ada uang buat beli mesin cuci,” ucapnya.

Menurut dia, mencuci dengan tangan hasilnya jauh lebih bersih dan memuaskan dibandingkan menggunakan mesin cuci. “Kita dapat memperhatikan dengan detail tempat kotornya,” sebut Octavia.

Selain itu, alasannya masih bertahan dengan laundry manual adalah demi menjaga kondisi pakaian para pelanggannya. Dia mengatakan, tidak jarang banyak baju atau pakaian rusak jika dibersihkan menggunakan mesin. Entah warnanya akan luntur atau kancingnya terlepas.

“Pakai mesin cuci juga belum tentu bersih. Kalau pakai mesin juga banyak yang akan membuat baju rusak. Akan luntur, kancing putus, kadang juga melar. Itu sebabnya bertahan dengan cuci tangan,” beber anak pertama dari dua bersaudara itu.

Perempuan berumur 28 tahun itu mengisahkan, pelanggan pertamanya adalah kerabat dan tetangganya sendiri. Dia mempromosikan usaha miliknya melalui status WhatsApp. “Kadang langsung nawarin ke tetangga,” ungkapnya.

Setelah melihat hasil kerjanya, perlahan banyak orang yang mempercayai pakaian kotornya kepada Octavia. Kini usaha miliknya tidak hanya dikenal masyarakat Dasan Agung saja, tetapi masyarakat lain juga.

“Orang yang pernah mencuci bajunya di sini juga yang bantu mempromosikan. Alhamdulillah, sekarang punya pelanggan tetap,” ucapnya bersyukur.

Saat ini, usaha milik Octavia cukup dikenal masyarakat. Tidak hanya karena kebersihannya, tapi juga karena keunikannya. Bahkan, per harinya Octavia mampu menerima pakaian kotor sebanyak 30 kg.

“Karena semakin hari, yang menaruh pakaiannya di sini semakin banyak, jadi saya menggunakan tiga karyawan. Mereka tetangga sekitaran rumah,” sebutnya.

Dari usahanya itu, Octavia berhasil meraih untung Rp1,8 juta per bulan. Uang tersebut nantinya akan dibagi rata dengan tiga karyawan.

Dia mengatakan, dirinya memprioritaskan pesanan orang-orang di sekitar (tetangga), walaupun sesekali juga menerima pelanggan luar.

Sementara itu, salah satu customer Octavia, Adeka mengatakan, sejak mengenal laundry tersebut, dirinya tidak pernah melaundry ke tempat lain.

“Lebih bersih aja, rasanya kaya mencuci sendiri karena pakai tangan. Kalau pake mesin agak kurang bersih,” ucapnya.

Adeka mengaku sejak 4 bulan terakhir selalu mengantarkan pakaiannya ke Octavia. “Iya, tidak pernah ke tempat lain,” tutupnya. (KHN)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button