Mataram (NTB Satu ) – Asrama mahasiswa Bima Mataram yang berdiri di Jalan Cempaka 4 Selaparang Kota Mataram, selama ini jadi tumpuan bagi mahasiswa yang berasal dari Bima untuk tinggal selama masa kuliahan.
Selain aktivitas belajar, diskusi, agenda agenda ringan lainnya, mereka merawat Asrama layaknya rumah sendiri. Aktivitas rutin seperti gotong royong, membersihkan halaman serta area-area sekitar asrama tersebut.
Iksan, salah seorang mahasiswa yang jadi penghuni lawas Asrama, menceritakan pengalamannya. Banyak kisah. Di tengah kekurangan fasilitasi, tetap jadi tempat berkesan.
Tapi bukan berarti nyaman dengan kekurangan fasilitas itu. Sebagai mahasiswa yang ingin meningkatkan kualitas, ia tentu ingin fasilitas dilengkapi.
Karena seyogyanya, dengan fasilitas lengkap, maka Asrama Bima mestinya dijadikan tempat untuk berkumpul dan berdiskusi para mahasiswa. Tapi beberapa tahun terakhir, jangankan tempat adu ide dan argument, tidak ada yang mau datang melihat kondisi asrama.
Banyak mahasiswa Bima yang berdatangan ke Mataram, namun begitu memilih tinggal di Asrama, tidak ada yang betah karena melihat kondisi tak terawat.
Asrama dua lantai ini juga sering kekuarangan penerangan karena listrik bermasalah. Padahal listrik adalah kebutuhan dasar mahasiswa untuk mendukung segala aktivitasnya.
“Air bersih juga yang sangat terbatas, bahkan tidak jarang kita di asrama pergi mandi di masjid masjid. Itulah hal yang perlu mendapat perhatian Pemda, apalagi mahasiswa Bima ini sebagai anak perantau yang jauh dari orang tuanya,” tuturnya.
Selain itu bangunan asrama ini juga sudah mulai memudar karena dimakan usia. Bangunan mulai retak, gedung aula tempat diskusi serta tempat pertemuan resmi sudah tak layak dipakai karena rusak.
“Tapi kemarin di asrama Bima ini baru saja direnovasi segala macam fasilitasnya. Baik listriknya maupun pemasangan lampu, yang selama ini gelap namun tampak depannya akhirnya bercahaya kembali,” tuturnya.
Renovasi gedung asrama ini atas inisiasi dari tokoh-tokoh Bima, bahkan baru baru ini mendapatkan bantuan dari Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah.
“Penambahan fasilitas penunjang juga ditambah seperti pemasangan CCTV, pemasangan Wifi, dan juga pembuatan lapangan olahraga yang akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa Bima,” katanya.
Dalam sebuah postingan di sosial media, Mahasiswa bahkan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur. “Pak Gubernur, adik adik sudah senyum gembira ditambah lagi pemasangan Wifi gratis. Lapangan bulu tangkis dan tenis meja,” tulis Anggota Asrama Mahasiswa Bima.
Salah satu tokoh yang berasal dari Bima yang juga mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), Dr. H. Arsyad Gani mengucapkan terima kasih ke Pemerintah Provinsi atas penambahan fasilitas di asrama Bima. Ia juga berharap agar fasilitas itu dipelihara dan dijaga sebagai penunjang kebutuhan mahasiswa Bima.
Asrama ini sangat vital bagi kemajuan pendidikan mahasiswa Bima di Mataram. Mengingat asrama ini bisa menjadi tempat tinggal awal bagi mahasiswa yang pertama kali datang ke Mataram untuk kuliah. Sehingga mereka tidak bingung lagi untuk mencari tempat tinggalnya.
Ia berharap renovasi yang dilakukan oleh pemerintah provinsi bisa menjadi langkah awal bagi semua pihak untuk turut serta membantu dan peduli terhadap kondisi asrama mahasiswa Bima yang memiliki sejarah yang cukup panjang di Kota Mataram. (ADH)