Mataram (NTB Satu) – Politisi senior asal NTB, H. Lalu Mesir Suryadi meninggal Kamis 26 Januari 2023 sekitar Pukul 17.00 WIB di Bandara Soekarno-Hatta. Ia dikabarkan alami serangan jantung saat berada di ruang tunggu bandara ketika persiapan boarding ke Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) Lombok.
“Beliau kena serangan jantung pada saat di ruang tunggu bandara jam 4 sore, lalu petugas bandara bawa ke klinik bandara. Sempat ditangani petugas klinik lalu jam 17.10 WIB, beliau meninggal dunia,” kata Ketua KNPI NTB Periode 2017 – 2022, Hamdan Kasim yang malam ini turut mengurus jenazah Almarhum.
Sedianya almarhum akan terbang ke Lombok bersama putranya, Rudy Indra Permana setelah beraktivitas di Jakarta. Namun takdir berkata lain, almarhum wafat sebelum pesawat boarding.
Hamdan memastikan kabar itu karena saat yang sama ada di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) sejak sore. Malam ini ia masih di bandara bersama pihak keluarga sembari menunggu jenazah diterbangkan ke Lombok. Pada saat yang sama, datang Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana untuk melihat langsung almarhum ke klinik Bandara tempat disemayamkan sementara.
Tentang H. Mesir Suryadi
H. Lalu Mesir Suryadi lahir di Sakra, Lombok Timur pada 17 Februari 1943. Menikah dengan Endang Herawati dan dari perkawinan mereka melahirkan empat orang anak.
Mesir Suryadi pernah duduk sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB mewakili Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar).
Setia bersama Partai Golkar, karir politik Mesir Suryadi melesat. Tidak lama setelah menjadi Ketua DPRD NTB, ia berhasil meraih posisi sebagai Anggota DPR-RI.
Di Pulau Lombok, kediaman Mesir Suryadi terletak di Jalan Pariwisata No.77, Mataram. Mesir Suryadi juga memiliki kediaman di daerah Kalibata, Jakarta Pusat, rumah jabatan anggota DPR-RI.
Sebagai Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai Golkar NTB, Mesir Suryadi turut terlibat dalam berbagai aktivitas partai yang dibesarkan oleh Presiden Soeharto tersebut. Estafet kepemimpinannya terus beralih ke generasi generasi politisi berikutnya, hingga kini jabatan tersebut diemban H. Mohan Roliskan yang juga Wali Kota Mataram.
Dikenal cukup kritis dan tajam dalam hal analisa politik. Karakter itu yang dirasakan seorang jurnalis senior Sarwon Al Khan semasa jadi jurnalis dan redaktur Harian Lombok Post. “Selain tegas, keras dan berani, juga sangat baik,” tulis Sarwon.
Begitu tinggi apresiasinya pada kerja kerja jurnalistik, pengalaman Sarwon, H. Mesir Suryadi adalah narasumber tanpa batasan waktu wawancara.
“Sepanjang beliau belum tidur, jam berapapun kita telepon pasti diangkatnya. Bahkan saya pernah hubungi dan wawancara beliau sekitar pukul 02.00 Wita, sesaat sebelum sesi kedua Lombok Post naik cetak,” kenang Sarwon yang saat ini membesut media online lakeynews.com.
Selain tegas dan keras pada politisi atau pemimpin yang menunjukkan gelagat praktik politiknya menyimpang, Mesir Suryadi juga kerap memberi petuah petuah bijak pada generasi setelahnya, meski purna sebagai anggota Badan Pertimbangan Partai Golkar NTB.
Termasuk kepada pemimpin Golkar di NTB. Ia pernah berpesan, bahwa Golkar NTB membutuhkan sosok pemimpin inklusif demi maksimalisasi seluruh potensi mesin partai mencapai target-target politik partai.
Mesir Suryadi juga dikenal dekat dengan kalangan generasi muda. Wujudnya, ketika menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) NTB. Pada usia yang sepuh, partisipasinya pada urusan politik tetap aktif, termasuk ketika didaulat menjadi Dewan Penasihat Relawan Anies untuk wilayah NTB.
Pernah aktif di Resimen Mahasiswa, almarhum didaulat menjadi Dewan Pembina Ikatan Almuni Resmen Mahasiswa (Iarmi) NTB. Meski tak muda lagi, tapi energinya tetap ia salurkan untuk kegiatan kegiatan penguatan integritas, dibuktikan dengan didirikannya LPI Tipikor yang kantornya di Pajang, Kota Mataram.
Kembali ke kabar terbaru dari Hamdan Kasim, jenazah direncanakan disemayamkan di kediaman di Mataram, namun mengenai waktu dan tempat pemakaman ia tak tahu persis, sebab jadi keputusan pihak keluarga.
“Sekarang kami sedang bawa jenazah dari klinik Bandara (Soekarno – Hatta) menuju Rumah Sakit Kabupaten Tangerang untuk dimandikan,” ujar Hamdan Kasim. (HAK/GSR)